DONGGALA – Pembangun galeri atau toko tenun di Desa Towale, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mulai berjalan. Sejauh ini, progressnya sudah mencapai 25 persen.

Galeri itu disertai pembangunan lima unit Sou Pontanu atau rumah tenun berukuran 3 x 4 meter yang diperuntukkan bagi pengrajin tenun Donggala.

Pembangunan galeri juga ditandai adanya pembangunan tugu selamat datang saat memasuki Desa Towale sebagai penanda bagi Towale yang akan dicanangkan menjadi Desa Tenun Donggala.

Menurut Ketua Asosiasi Tenun Donggala (ATD), Imam Basuki, Selasa (29/09), sesuai rencana awal, galeri tersebut selesai dibangun, sekaligus pencanangan desa tenun pada bulan September ini. Namun karena situasi pandemi Covid-19 saat ini, sehingga sedikit mengalami keterlambatan.

“Namun demikian, kegiatan kami tetap berjalan untuk penyelesaian fasilitas bagi pengrajin kain tenun Donggala di Desa Towale. Insya Allah dalam waktu tidak terlalu lama bisa dirampungkan dan semoga pertengahan bulan Oktober mendatang sudah bisa digunakan dan diresmikan,” jelas Imam.

Menurutnya, ATD bersama Pemerintah Desa Towale dan atas dukungan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulteng ingin terus melestarikan tradisi tenun tradisional masyarakat dengan menjadikan Towale sebagai sentral.

Karena itu, saat ini ATD bersama pemerintah desa setempat sedang menyusun program prioritas jangka menengah dan panjang untuk pengelolaan secara profesional bagi desa tenun Donggala.

Tentunya. lanjut dia, dengan sistem satu pintu dalam pengelolaan organiosasi untuk menfasilitasi perajin yang bekerja di Sou Pontanu, agar bisa lebih sejahtera dan mendapat bahan baku lebih murah ketimbang selama ini yang mereka beli di toko.

“Yang pasti mereka yang menjadi perajin kain yang duduk di Sou Pontanu lebih mendapat keistimewaan dalam pengelolaan binaan asosiasi dan desa,” jelas Imam.

Tujuan lain yang ingin dicapai ATD bukan saja meningkatkan produksi pengrajin kain tenun, tapi sebagai upaya pelestarian dan pengembangan sarung Donggala yang sejak lama menjadi ikon.

Dijadikannya Towale sebagai desa tenun diharapkan dapat mengembangkan wisata budaya sesuai potensi yang ada.

Secara hitoris, penduduk di Desa Towale sendiri cukup banyak yang menjadi pengrajin kain tenun sejak ratusan tahun silam secara turun temurun.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay