JAKARTA – Seluruh anggota Fraksi PKS di DPR-RI kembali menegaskan komitmen, bahwa gaji mereka untuk bulan Maret dan April dipotong untuk penanganan wabah corona atau Covid-19 di tanah air.
Anggota Fraksi PKS DPR-RI Dapil Sulawesi Tengah, Hj Sakinah Aljufrie, S.Ag, Jumat (03/04), mengatakan, komitmen itu kembali terungkap dalam rapat online melalui aplikasi.
“Di antaranya menegaskan soal komitmen seluruh anggota Fraksi PKS untuk dipotong gaji Maret yang dialokasikan untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan. Kemudian gaji bulan ini (April), kembali dipotong untuk dialokasikan bagi saudara kita yang terdampak Covid-19,” tegas Hj Sakinah.
Secara tegas, lanjut dia, dalam rapat juga diputuskan bahwa Fraksi PKS menolak rencana pemeriksaan gratis tes Covid-19 untuk anggota DPR-RI dan keluarganya.
“Bagi kami, rakyat yang lebih penting dan harus diprioritaskan,” tegasnya lagi.
Selain itu, Fraksi PKS DPR-RI juga memberikan instruksi kepada seluruh fraksi dan anggota legislative, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta seluruh struktur sampai tingkat paling bawah, untuk aktif berperan dalam kegiatan penyemprotan disinfektan.
“Sasarannya rumah-rumah ibadah, sekolah, panti asuhan, rumah tokoh agama dan masyarakat. Tujuannya, untuk mengantisipasi dan meminimalisir penyebaran wabah covid-19 se antero nusantara. Rumah ibadah bukan hanya masjid, tapi semua rumah ibadah agama lain. Alhamdulillah untuk Sulteng sudah banyak gereja dan rumah ibadah lain yang telah disemprot oleh relawan PKS,” ungkapnya.
Rapat dihadiri seluruh anggota Fraksi PKS dan dipimpin Ketua Fraksi, Dr. H. Jazuli Juwaini, Lc, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Dalam rapat online ini, turut ditegaskan bahwa dakwah tidak boleh berhenti, apapun situasi dan kondisi yang terjadi, harus terus berjuang untuk rakyat.
“Kesadaran utama yang terus dibangun, bahwa kami berada di parlemen karena suara rakyat, sehingga kepentingsn rakyat harus terus diperjuangkan. Rapat fraksi ini menegaskan akan pentingnya makna perjuangan yang tiada akhirnya,” tutup Sekretaris Jenderal (Sekjen) Wanita Islam Alkhairaat (WIA) itu. (RIFAY)