PALU – Dalam waktu dekat ini, Forum Umat Islam (FUI) Sulteng berencana melakukan bersilaturahim ke KPU dan Bawaslu setempat.
Kunjungan tersebut didasari adanya kekhawatiran di kalangan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu serentak yang akan berpuncak pada 17 April mendatang.
Untuk itu, FUI mengajak dan mendorong elemen masyarakat, sekaligus mengawal KPU dan Bawaslu agar bekerja netral dan membawa Pemilu secara jujur, adil dan amanah.
“Langkah-langkahnya, kita ajak tokoh dari elemen ummat, bersilaturahim ke KPU dan Bawaslu. Bukan aksi dan tidak ada kepentingan kepada partai atau calon tertentu. Kita berbicara pada tataran yang lebih besar,” ujar Presidium FUI Sulteng, Ustadz Hartono M Yasin Anda, Selasa (26/02).
Hartono menjelaskan, Pemilu serentak mesti berjalan jujur, adil dan juga amanah, agar Indonesia menjadi negara yang bermartabat. Jangan sampai, kata dia, partisipasi atau suara rakyat yang ikut memilih, diselewengkan. Jangan sampai kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu juga ikut menurun sehingga dapat mengurangi partisipasi.
“Kekawatiran tetap ada, karena berbagai isu yang berhembus di tengah masyarakat. Ini yang kita kawal. Kita sudah lakukan konsilidasi agar betul-betul suara masyarakat dapat tersampaikan dengan sebenarnya,” tambahnya.
Apapun yang dilakukan FUI, lanjut dia, adalah untuk kepentingan pelaksanaan Pemilu agar berjalan jujur, adil dan amanah. Pihaknya juga mendukung dan menyeru kepada ummat agar turut andil dalam rangka kepentingan yang lebih besar, yakni Indonesia yang bermartabat.
“Tetapi kalau terjadi kecurangan karena adanya tekanan tertentu, maka Indonesia tidak akan pernah menjadi negara bermartabat. FUI akan melakukan silaturahim menggalang semua elemen, ormas dan ummat untuk mendukung dan mendorong KPU, begitu juga Bawaslu agar betul-betul mejaga netralitas, tidak boleh menjadi lembaga yang mau dipermaikan atau di bawah tekanan pihak tertentu, termasuk petahana,” pungkasnya. (NANANG IP)