PALU – Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Sulawesi Tengah (Sulteng), menjalin kerja sama dengan Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, tentang Pendampingan terhadap Duta Baca UIN Datokarama.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), Sabtu (24/06) di Aula Dakwah UIN Datokarama Palu, usai acara seminar literasi.
Ruang lingkup kerja sama sebagaimana termaktub dalam MoU yang telah ditandatangani meliputi beberapa point, yakni pengembangan sumber daya manusia di bidang literasi, workshop, penelitian/pengkajian, dan publikasi bersama di bidang literasi, serta pengembangan dan pemanfaatan bersama koleksi perpustakaan.
“Ada pengembangan program kegiatan bersama antara anggota FTBM Sulteng dan Perpustakaan UIN dalam bidang pemberdayaan masyarakat, terutama terkait gerakan 6 literasi dasar manusia di masyarakat. Ada juga pemanfaatan fasilitas perpustakaan dan sumber daya manusia di berbagai agenda lintas instansi dan lainnya, serta perluasan jejaring literasi dalam lingkup lokal dan nasional,” jelas Ketua FTBM Sulteng, Devi Artini Uga.
Lebih lanjut Devi mengatakan, salah satu bentuk kerja sama yaitu program yang dapat dilakukan pasca penandatanganan MoU tersebut adalah pelibatan Duta Baca UIN Datokarama bersama FTBM Kota Palu dalam program posyandu di puskesmas sebagai relawan.
Program posyandu tersebut, kata dia, adalah bentuk kerja sama FTBM Sulteng dan Dinas Kesehatan Sulteng yang akan dilakukan penandatanganan MoU.
“Apakah nanti dalam posyandu balita, remaja, atau ibu hamil. Di posyandu ada kelas ibu hamil, harapannya kita akan mengajarkan membaca nyaring kepada ibu hamil. Kalau di balita-balita, itu otomatis ada kelas menggambar, berdongeng, membaca nyaring, banyak kegiatan kalau di balita. Nah, yang menarik ini ada posyandu remaja. Posyandu remaja itu, diisi dengan kelas yang membahas bahaya seks bebas, narkoba, bully, dan lainnya,” imbuh Devi.
Rifai, Kepala UPT Perpustakaan UIN Datokarama Palu, berharap, dari kerja sama tersebut dapat lahir kegiatan-kegiatan literasi, kegiatan pengabdian, baik dari sisi kesehatan, budaya dan lain sebagainya.
“Pada dasarnya ini harapan kami dalam proses kerja sama membangkitkan semangat kita semua untuk melakukan kegiatan-kegiatan literasi itu sendiri. Sehingga lahir kampung-kampung literasi di Sulawesi Tengah ini, dan itu menjadi motivasi untuk generasi-generasi yang akan datang,” harap Rifai.
Reporter : Iker
Editor : Rifay