PALU – Front Pemuda Kaili (FPK) turut mempertanyakan belum jelasnya penyebab kebakaran yang terjadi Pasar Inpres Manonda Palu, beberapa waktu lalu.
“Kami mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) yang terkait untuk segera mengusut tuntas kasus kebakaran di pasar inpres itu agar tidak menjadi bola liar atau penyebaran isu yang tidak benar di tengah masyarakat,” kata Ketua FPK Kota Palu Sumitro Nento, Senin (18/04).
Menurut Sumitro, jika memang terbakar karena arus pendek, maka pihak terkait harus bisa menjelaskan ke publik penyebabnya serta hasil temuannya seperti apa di lapangan.
“Misalnya kalau ternyata pasar ini terbukti dibakar oleh oknum tertentu namun petugas tidak mampu mengungkap pelakunya maka ini bisa jadi ancaman yang berkepanjangan di Pasar Inpres karena pelaku bisa saja melakukan hal yang sama di kemudian hari,” tuturnya.
Pihaknya mengutuk keras jika memang peristiwa tersebut memang sengaja dilakukan oknum tertentu. Menurutnya, hal ini sudah merupakan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa.
Sumitro juga berharap agar dengan adanya kejadian kebakaran itu, pihak pengelola pasar lebih memperhatikan lagi segi keamanan.
“Sistem keamanan di pasar harus ditingkatkan agar tidak lagi terjadi kejadian serupa di masa mendatang. Ini juga akan menjadi salah satu tolak ukur kepercayaan publik terhadap pengelolaan pasar. Kalau aman kan pedagang juga akan merasa nyaman,” jelasnya.
Sumitro menyarankan agar ke depan pasar-pasar yang ada harus dilengkapi dengan petugas keamanan khusus yang akan berpatroli di saat tidak ada lagi aktifitas jual beli.
“Buatlah aturan main semisal petugas jaga akan mengamankan jika mendapati adanya oknum yang berkeliaran di dalam pasar pada jam-jam yang ditentukan,” tegasnya.
Dia berharap adanya penambahan petugas yang ada di pasar yang khusus menangani keamanan. Kemungkinan, kata dia, sejauh ini petugas yang ditempatkan di pasar hanya petugas kebersihan.
“Oke saja karena kita juga fokus soal kebersihan, tapi dari segi keamanan itu juga adalah hal yang tak kalah penting untuk ditingkatkan,” tandasnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay