PALU – Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Sulteng menyatakan siap mendukung dan mengawal deklarasi akbar #2019GantiPresiden yang akan digelar di Kota Palu, sebentar lagi.
Untuk pengawalan tersebut, FPI sendiri akan menyiapkan ratusan orang.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI Sulteng, Ustadz Sugianto Kaimudin, Ahad (02/09) mengatakan, terkait adanya sejumlah orang atau kelompok yang menolak deklarasi tersebut, menurutnya itu adalah hak mereka.
“Tapi prinsipnya DPD FPI bahkan dari beberapa DPW, termasuk DPW FPI Poso akan mengamankan serta mengawal sepenuhnya kedatangan Neno Warisman beserta yang lainnya, sejak deri bandara menuju hotel dan tempat kegiatan, hingga balik kembali ke Jakarta,” katanya.
Sugianto mengatakan, pihaknya tidak menginginkan ada orang atau kelompok tertentu yang menganggu kegiatan deklarasi, karena selama ini juga ketika mereka adakan kegiatan tidak pernah diganggu.
“Jadi kami berharap mereka juga tidak menggangu kegiatan yang konstitusional ini,” tegasnya.
Dia juga berharap, kegiatan deklarasi akbar #2019GantiPresiden yang diinisiasi relawan #2019GantiPresiden tersebut dapat berjalan lancar, aman dan sukses, serta masyarakat yang hadir bisa memaknai isi dari orasi.
“Harapan lainnya, kita bisa tetap menjaga keutuhan dan stabilitas, khususnya di Sulteng,” imbuhnya.
Sebelumnya, para relawan dan presidium di Provinsi Sulteng menyatakan siap menggelar deklarasi akbar #2019GantiPresiden pada bulan September ini, di Kota Palu.
Atas kesepakatan, para relawan mendaulat Ustadz Citrawan sebagai Ketua Panitia Deklarasi #2019GantiPresiden tersebut.
Deklarasi akbar akan melibatkan semua ormas-ormas dan komunitas yang ada di Sulteng. Sejauh ini, konsolidasi dengan elemen tersebut di kabupaten/kota telah dilakukan dan semua telah menyatakan kesiapannya.
“Jadi semua akan tumpah ruah di Kota Palu. Insya Allah dari panitia siap melaksanakan deklarasi. Saat ini panitia lagi merampungkan segala persiapan,” kata Ustadz Citrawan.
Meski demikian, Ustadz belum merincikan waktu dan tempat pelaksanaan deklarasi tersebut. Yang jelas, kata dia, dalam waktu dekat ini.
Dia menambahkan, pengamanan menjadi hal sangat penting bagi panitia. Hal itu belajar dari peristiwa di Surabaya dan Pekanbaru, di mana terjadi persekusi kepada para aktivis #2019GantiPresiden, di antaranya Ustadzah Neno Warisman dan Ahmad Dani.
“Kita menginginkan deklarasi di Sulteng aman dan damai,” katanya. (IKRAM)