Palu – Sejumlah organisansi pemuda dan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pemuda untuk Pemilu Damai Tahun 2019, melakukan aksi damai di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (8/8/2018).
Aksi damai yang dimulai sekira Pukul 09.00 WITA itu dilakukan di tiga tempat yakni, Kantor KPU Provinsi Sulteng, Mapolda Sulteng dan berakhir di Bundaran Jalan Hasanuddin Kota Palu.
Dalam aksinya, masa yang terdiri dari GP Ansor, PMII, KMHDI, IPNU, PMKRI, GMKI dan HIKMABUDI, mengajak masyarakat agar menjadi pelopor pelaksanaan Pemilu Damai Tahun 2019.
Korlap aksi Sandi Lakaru dalam orasinya mengatakan, menjelang Pemilu 2019 berbagai macam strategi mulai diterapkan sebagai mesin politik. Tetapi pemilu sebagai sebuah kontestasi akbar harus mengacu pada keberpihakan kepada rakyat.
Menurutnya, program dan politik gagasan merupakan modal utama yang harus dimiliki setiap insan pelaku politik, perdebatan yang membangun dan mencerdaskan mutlak untuk dihadirkan ke tengah masyarakat, guna mengukur seberapa pantas insan politik mampu mengemban aspirasi rakyat.
“Politik gagasan dan perdebatan seputar program pembanguan akan lebih bermanfaat untuk dibahas dibandingkan dengan politisasi sara,” tegasnya.
Dikatakannya, dalam pelaksanaan Pemilu 2019, sebaiknya masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan dengan berita-berita hoax dan menolak provokasi yang berkedok demokrasi.
Forum pemuda juga menyatakan mendukung Polri, khususnya Polda Sulteng dalam menjaga netralitas demi mendukung pemilu damai.
“Jangan pernah menjual suara karena akan melahirkan pemimpin yang tidak berkualitas. Karena itu, mari kita bersama-sama menolak politisasi agama dan isu sara dalam mengahadapi Pemilu 2019,” tutupnya.
Dalam aksinya, peserta aksi juga membawa spanduk dan pamflet-pamflet yang yang bertuliskan
Mendukung polri dalam penegakan netralitas Pemilu 2019, Tolak Uangnya Laporkan Pelakunya, Beda Pilihan Bukan Jadi Alasan untuk Permusuhan, Mari kita Wujudkan Pemilu 2019 yang Damai di Bumi Tadulako, Ayo Jaga Pemilu 2019 dengan Damai, Tolak provokasi berkedok demokrasi dan Bebas Pemilu tanpa Intimidasi.
Aksi masa berakhir dengan aman dan damai sekira Pukul 10.45 WITA. Masa membubarkan diri dengan tertib di bawah pengawalan aparat kepolisian. [*]