MOROWALI – Forum Rakyat Bersatu Morowali (FORBES Morowali) secara tegas menolak rencana kehadiran dua jaringan restoran cepat saji internasional, Kentucky Fried Chicken (KFC) dan McDonald’s, di wilayah Kabupaten Morowali.

Penolakan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum FORBES Morowali, Abd. Jamil, dalam keterangannya, Sabtu (5/7).

Ia menyebut bahwa kehadiran dua perusahaan makanan siap saji tersebut dikhawatirkan akan mematikan usaha kuliner lokal dan bertentangan dengan semangat solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Kami dari FORBES Morowali dengan tegas menolak segala bentuk investasi dari perusahaan seperti KFC dan McDonald’s. Penolakan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan kepentingan zionis dan mendukung agresi terhadap rakyat Palestina,” ujar Jamil.

Menurutnya, Morowali sebagai daerah yang tengah berkembang seharusnya menjadi ruang tumbuhnya kekuatan ekonomi lokal, bukan justru memberi tempat bagi korporasi asing yang dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan global.

Selain alasan ideologis, FORBES Morowali juga menyoroti potensi dampak ekonomi terhadap pelaku usaha mikro dan kecil di sektor kuliner.

Jamil menilai kehadiran perusahaan multinasional tersebut berisiko merusak ekosistem usaha lokal yang telah bertahun-tahun tumbuh di Morowali.

Jamil pun mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, organisasi kepemudaan, dan pemerintah daerah, untuk bersama-sama menolak bentuk investasi yang dinilai tidak mendukung perjuangan umat dan kemandirian ekonomi lokal.

“Morowali sudah berkembang. Saatnya kita perkuat ekonomi rakyat, bukan malah membuka pintu bagi korporasi asing yang berpotensi merusak nilai-nilai solidaritas global,” pungkasnya.