Fokus Penciptaan Lapangan Kerja, Defisit Anggaran Menjadi Perhatian

oleh -
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, menyampaian pengantar rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi Sulawesi Tengah tahun anggaran 2024 pada acara Rapat Paripurna masa persidangan ke-III tahun keempat DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Senin, (31 /7). FOTO: IST

PALU – Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, mengumumkan proyeksi anggaran untuk tahun 2024 di provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Anggaran ini merupakan langkah awal dalam penyusunan APBD, yang bertujuan untuk mencerminkan hak dan kewajiban daerah dalam pembangunan, pemerintahan, dan pembinaan masyarakat, termasuk berbagai program dan kegiatan daerah.

Selama periode Desember 2021 hingga Desember 2022, inflasi di dua kota di Sulteng mencapai 0,80 persen, sementara inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun mencapai 5,96 persen. Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,80 persen dengan inflasi tahun kalender dan tahun ke tahun mencapai 5,81 persen, sedangkan Kota Luwuk mengalami inflasi sebesar 0,82 persen dengan inflasi tahun kalender dan tahun ke tahun mencapai 6,62 persen.

BACA JUGA :  PT Vale-PT Petrosea Percepat Realisasi Konstruksi di Blok Pomalaa

Gini ratio Sulawesi Tengah selama periode Maret 2017 hingga September 2022 mengalami fluktuasi. Pada Maret 2017 hingga September 2019, terjadi penurunan nilai gini ratio, menunjukkan perbaikan pemerataan pengeluaran. Namun, pada periode September 2019 hingga September 2022, nilai gini ratio kembali mengalami penurunan.

“Penciptaan kesempatan kerja menjadi isu mendasar dalam pembangunan ekonomi. Pada Agustus 2022, jumlah angkatan kerja di Sulteng mencapai 2.336,62 ribu orang, naik 1,38 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga naik sebesar 1,27 persen poin,” ujar Asisten Perekonomian Rudy Dewanto Senin 31/7.

BACA JUGA :  Lintasarta Luncurkan GPU Merdeka, AI Cloud Berdaulat dan Tercanggih

Dalam anggaran tahun 2024, pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp4.867.602.935.164,55, terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1.988.452.858.664,55, pendapatan transfer sebesar Rp2.875.175.785.000,00, dan pendapatan daerah lain-lain yang sah sebesar Rp3.974.291.500,00. Sementara itu, belanja daerah diproyeksikan mencapai Rp5.418.637.590.713,14, dengan defisit sebesar Rp551.034.655.548,59.

Dalam upaya mencapai anggaran tersebut, fokus dan memprioritaskan penciptaan dan perluasan lapangan kerja. Penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp551.034.655.548,59, sementara pengeluaran pembiayaan tidak direncanakan pada tahun anggaran 2024.

Rencana anggaran ini akan menjadi perhatian bagi pemerintah daerah Sulteng untuk mencapai keseimbangan dalam pembangunan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat setempat.

BACA JUGA :  Mentan Bawa Investor Industri Sapi Perah Asal Vietnam Tinjau Lahan di Sulteng

Reporter: IRMA
Editor: NANANG