PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, dalam hal ini Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Palu diminta fokus pada pencapaian target pendapatan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di tahun 2025 ini.

Bapenda juga diharapkan tidak perlu dulu memikirkan kenaikan nilai PBB kepada wajib pajak.

“Saya pikir pernyataan Ibu Kepala Bapenda sudah bagus, hanya saja saya tambahkan beberapa masukan agar bisa dipertimbangkan lebih lanjut,” kata Anggota Komisi C DPRD Kota Palu, Alfian Chaniago, Kamis (22/05) malam.

Alfian mengatakan, dalam rapat LKPj (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Wali Kota Palu, pihaknya sempat membahas realisasi pembayaran PBB bisa ditingkatkan.

Ia mengakui, urusan penagihan pajak ini bukan hal yang mudah dan pemerintah juga tidak bisa memaksa masyarakat.

“Tapi kita harus optimis bahwa pendapatan dari sektor ini bisa meningkat. Karena di tahun 2024 kemarin, target pencapaian PBB tidak tercapai,” ungkap Alfian.

Politisi Partai Gerindra ini menambahkan, di tahun 2025 ini, ada rencana kenaikan nilai NJOP di beberapa tempat. Ia pribadi mendorong agar masyarakat tetap membayar PBB, namun juga mengusulkan agar kenaikan tarif ditunda dulu.

Saat reses, kata dia, hanya dirinya anggota DPRD yang mengundang Bapenda untuk menjelaskan soal rencana kenaikan tarif PBB. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan penjelasan langsung terkait kenaikan tarif PBB.

“Fokus kita sebaiknya mengejar target penerimaan dulu. Kalau bisa, capai dulu di atas 90%. Kenapa saya bilang begitu? Karena dari tahun-tahun sebelumnya, target PBB ini belum pernah tercapai. Jadi bukan soal setuju atau tidak dengan kenaikan tarif, tapi mari kita pikirkan strategi lain dulu,” katanya.

Ia mengusulkan agar tetap gunakan tarif PBB yang lama, sambil terus memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat. Selain itu, Bapenda juga harus berinovasi dalam pelayanan PBB, termasuk mempermudah cara pembayaran.

“Kemudian, untuk tanah-tanah yang tidak produktif dan tidak diolah, saya usul agar piutang PBB-nya dihapuskan, tapi mereka harus membayar kewajiban PBB-nya di Tahun 2025,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mengusulkan agar masyarakat yang rajin membayar PBB -misalnya selama lima tahun berturut-turut tanpa tunggakan- diberikan apresiasi, misalnya berupa hadiah seperti kulkas, televisi, kipas angin, dan sebagainya.

Menurutnya, hal ini penting untuk menghindari kesalahpahaman antara yang mendapat penghapusan piutang dan yang rajin membayar.

“Kita juga bisa buat sistem ranking. Yang rajin membayar PBB selama lima tahun bisa dapat hadiah lebih besar dibanding yang hanya tiga tahun, misalnya,” terangnya.

Bahkan, kata dia, Pemkot Palu bisa memberikan “grand prize”, semisal paket umroh atau perjalanan ke Yerusalem atau paket wisat bagi yang melunasi PBB tahun 2025.

“Kan nilai hadiahnya tidak sampai Rp1 miliar, tapi efeknya besar dalam mendorong pencapaian target,” ujarnya.

Lebih lanjut Alfian mengatakan, terkait grand prize, karena di Kota Palu hanya ada lima kecamatan, maka bisa disiapkan lima grand prize, masing-masing satu untuk tiap kecamatan.

“Misalnya hadiah umroh yang nilainya sekitar Rp40 juta per orang, jadi totalnya sekitar Rp200 juta. Ditambah hadiah langsung seperti kulkas dan lainnya, itu masih sangat terjangkau dan manfaatnya sangat besar,” katanya.

Menurut dia, masyarakat yang membayar PBB lima tahun berturut-turut itu sangat jarang. Hal ini juga sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka dalam pembangunan daerah.

Tahun 2025 ini, lanjut dia, adalah tahun pertama wali kota melanjutkan pemerintahannya, sehingga mesti disambut dengan gembira, bukan dengan beban seperti kenaikan tarif PBB.

“Kita harus buat masyarakat merasa senang. Saya yakin, dengan metode ini, capaian PBB bisa tembus di atas 80%, bahkan 90%,” katanya.

Terkait metode pembayaran, ia mengusulkan agar sistemnya dipermudah. Misalnya bekerja sama dengan bank yang tidak mengenakan biaya administrasi, terutama saat masyarakat menggunakan virtual account atau QRIS.

“Intinya, mari kita dorong bersama agar masyarakat mudah dalam membayar PBB dan termotivasi untuk taat pajak. Ini semua demi tercapainya target yang kita harapkan,” tutupnya. (RIFAY)