SIGI – Untuk memperkuat persaudaraan antar sesama umat beragama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar muhibbah kerukunan (cinta kerukunan), di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi.
“Muhibbah kerukunan ini merupakan silaturrahim sesama umat beragama, khususnya kepada masyarakat umat beragama di Lembantongoa dalam situasi pasca tragedi Lembantongoa,” ujar Ketua FKUB Provinsi Sulteng, Prof. KH. Zainal Abidin, Jum’at (26/03).
Kata Prof Zainal, silaturahim antar sesama pemeluk agama pasca tragedi Lembantongoa sangat penting dilakukan, untuk penguatan kerukunan yang berdampak pada peningkatan kualitas situasi kamtibmas.
Hal itu dilakukan, agar umat beragama dalam kehidupan sosial dan keagamaan, terlibat meningkatkan persaudaraan kemanusiaan.
Muhibbah kerukunan, khususnya di Desa Lemba Tongoa, kata Prof Zainal, sekaligus untuk mendengar aspirasi umat beragama.
“Sekaligus FKUB Provinsi Sulteng ingin melihat perkembangan kehidupan beragama di Kecamatan Palolo, khususnya dan di Kabupaten Sigi umumnya,” Katanya.
Tidak hanya itu, kata Zainal, muhibbah kerukunan juga menjadi program untuk peningkatan pemahaman dan kualitas umat beragama.
“Olehnya kunjungan muhibbah kerukunan juga untuk memberikan pemahaman betapa pentingnya kerukunan umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” Sebutnya.
Muhibbah kerukunan merupakan satu program FKUB Provinsi Sulteng, yang dalam implementasinya, pengurus FKUB dari berbagai agama mengunjungi rumah ibadah dan umat beragama, untuk berdialog dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang keagamaan.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Sulteng, dengan harapan bisa meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama.
Reporter : Faldi
Editor : Yamin