PALU – Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) menemui Gubernur H. Rusdy Mastura, Jumat (1/7) pagi.
Pertemuan dipimpin ketua FKUB Sulteng, Prof. KH. Zainal Abidin bersama sekretaris H. Munif A. Godal dan sejumlah pengurus lain.
Prof Zainal Abidin menyampaikan beberapa program telah berjalan. Di antaranya workshop FKUB se Sulteng dihadiri perwakilan Kemenag dan Kesbangpol di 13 kabupaten/kota. Menghasilkan deklarasi bersama untuk meningkatkan kerukunan dan kedamaian di daerah ini. Prof Zainal juga menyampaikan progres rencana FKUB akan mendirikan sekretariat.
“Alhamdulillah desain gambar sudah jadi semua, bentuk arsitektur sekretariat ini ada mewakili masing-masing simbol agama di dalamnya” kata Prof. Zainal Abidin
Rais Syuriyah PBNU itu menyampaikan dukungan Gubernur untuk menyampaikan kepada Bupati/Walikota agar memperhatikan maksimal kepada FKUB kabupaten/kota. Tujuannya agar FKUB lebih baik dalam rangka terus menjaga dan meningkatkan kerukunan umat beragama dan kedamaian di Sulteng.
Selain itu Prof Zainal melaporkan hajatan pengurus asosisasi FKUB menunjuk Sulteng menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKUB se Indonesia. Sehingga harapannya dukungan Gubenrur agar kegiatan tersebut dapat terlaksana. Rakernas FKUB akan dilaksanakan pada akhir Agustus 2022 mendatang.
Gubernur Rusdy dalam kesempatan itu juga menjelaskan pentingnya saat ini generasi meneladani sikap para pendiri bangsa. Meskipun banyak berdebat dalam setiap forum namun tetap menjaga keakraban. Cudy sapaan akrabnya juga banyak menerangkan soal sejarah jatuh bangunya para pendiri bangsa dalam memerdekaan bangsa dari penjejah.
“Di Islam itu yang tinggi itu adalah persatuan di atas segala-galanya. Jadi seperti di agama Kristen juga ada Kasih dan segala macam apa yang mau dipertentangkan masing-masing dia jalan dengan pikiran-pikarannya” kata Cudy.
Cudy menegaskan saat ini tidak ada lagi pikiran-pikiran ingin mendirikan negara Islam. Karena tidak sejalan dengan apa yang telah diperjuangkan dan telah disepakati para pendiri bangsa. Karena menurut dia, dalam memperjuangkan juga banyak peran tokoh-tokoh agama termasuk para kyai dan ulama dalam merumuskan asas dan arah bangsa ini.
“Hilangkan sudah pikiran kita untuk mendirikan negara Islam karena sudah sepakat para pendiri bangsa ini. Mereka tidak ingin mendirikan negara Islam” pungkasnya.
Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin