Palu – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah mengajak para tokoh agama dari berbagai agama untuk bersama-sama mewujudkan gerakan BahagiaBeragama BeragamaBahagia. Gerakan ini bertujuan meningkatkan kualitas kerukunan di Sulawesi Tengah melalui pendekatan yang menekankan toleransi dan kebahagiaan dalam keberagamaan.

Ketua FKUB Sulawesi Tengah, Profesor Kiai Haji Zainal Abidin, dalam pertemuan di Kota Palu, baru-baru ini menjelaskan bahwa peran tokoh agama sangat strategis dalam memperkuat harmoni di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa tagline BahagiaBeragama BeragamaBahagia adalah ajakan untuk mempromosikan toleransi antarumat beragama.

BahagiaBeragama BeragamaBahagia adalah ajakan untuk merenungkan makna kebahagiaan dalam konteks beragama. Ini bukan sekadar menjalankan ibadah, tetapi juga menciptakan harmoni dan kedamaian dalam keberagamaan,” ujar Profesor Zainal, yang juga penggagas gerakan ini.

Profesor Zainal menekankan bahwa sejak dahulu masyarakat Indonesia, termasuk Sulawesi Tengah, memiliki budaya menghargai dan menghormati kemanusiaan di tengah perbedaan. “Agama hadir untuk mengajak, bukan mengejek. Agama itu merangkul, bukan memukul. Agama itu membina, bukan menghina. Agama itu mengajak taubat, bukan menghujat. Agama itu memakai hati, bukan memaki,” ujarnya.

Sementara itu, mantan Gubernur Sulteng 2011-2021 H. Longki Djanggola, menegaskan pentingnya menjaga harmoni melalui toleransi antarumat beragama.

“Saling menghargai dan saling menghormati, serta memupuk toleransi antarumat beragama, adalah keniscayaan yang harus selalu kita jaga. Ini adalah pondasi untuk mewujudkan kerukunan dan kedamaian di tengah masyarakat,” ujar tokoh yang kini duduk sebagai anggota DPR RI dari Dapil Sulteng ini.

Longki juga menyoroti peran tokoh agama dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya hidup berdampingan secara damai.

“Tokoh agama memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan dalam menyebarkan pesan-pesan damai dan kasih sayang. Kebahagiaan dalam keberagamaan hanya bisa dicapai jika kita mampu menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan kelemahan,” katanya.

Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng ini menambahkan bahwa tagline BahagiaBeragama BeragamaBahagia adalah sebuah langkah inspiratif yang dapat menjadi pedoman masyarakat dalam membangun harmoni.

“Gerakan ini mengingatkan kita semua bahwa kerukunan adalah aset bangsa yang harus terus dijaga. Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian, dan tidak ada perdamaian tanpa toleransi,” tegas Longki.

Tagline BahagiaBeragama BeragamaBahagia mulai disosialisasikan secara intensif oleh FKUB Sulteng melalui platform digital sejak akhir 2024. Dalam kesempatan di Gereja Sion Anutapura, Kota Palu, Profesor Zainal memaparkan gerakan ini kepada pimpinan dan jemaat gereja.

“Gerakan ini adalah langkah nyata untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai. Dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Profesor Zainal.

Reporter: Irma/***