PALU – Forum Komunikasi Pemuda Kaili (FKPK) Kota Palu sebagai salah satu organisasi kemasyarakat diharapkan menjadi garda terdepan dalam berjuang dalam menjaga nilai toleransi, kekeluaragaan dan kegotongroyongan.
“FKPK harus berada di depan jika ada oknum yang coba mengganggu nilai toleransi kekeluargaan dan kegotongroyongan ini,” kata Wali Kota Palu, Hidayat saat menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) FKPK di salah satu hotel, Ahad (25/02).
Menurutnya, sejak berjuang bersama FKPK tahun 2013 lalu, telah banyak dilahirkan gagasan bersama yang kini tengah ditancapkan dalam berbagai program. Namun, kata dia, perjuangan belumlah selesai dan FKPK dapat terus berjuang bersama pemerintah dalam membenahi berbagai persoalan yang ada.
FKPK merupakan organisasi yang bukan berbasis kelurahan, melainkan wilayah, meliputi timur, barat, selatan, utara dan tengah. Hal ini sebagai cara untuk menghindari adanya perbedaan antara satu sama lain. Maka dengan itu, pendekatan yang dilakukan adalah melihat tokoh-tokoh yang ada di masing-masing wilayah.
“Di lima wilayah itu memiliki tokoh yang sangat berperan di masa lampau. Di wilayah utara adalah tempat lahirnya tokoh pendidikan, wilayah barat tokoh agama, wilayah selatan ada tokoh patriotism dan di wilayah timur tempat lahirnya tokoh lingkungan. Inilah yang menjadi roh kita untuk membangun Kota Palu,” jelas Hidayat.
Hidayat menambahkan, pada tahun 2018 ini, pihaknya akan fokus pada pemanfaatan gunung, bukit dan teluk untuk menggerakkan ekonomi masyarakat Kota Palu.
“Di dearah tersebut nantinya akan kita buat berbagai macam destinasi untuk membangkitkan geliat wisata, antara lain paralayang, sepeda gunung dan sebagainya,” kata Hidayat.
Menurutnya, untuk paralayang akan dibuka sebanyak dua kelas, yakni kelas 500 meter dan 850 meter. Demikian pula sepeda gunung akan dibuka sebanyak 2 kelas.
“Selain itu kita juga akan membuka hutan kota yang kesemua itu akan berdampak terhadap ekonomi,” tambahnya.
Lebih lanjut Hidayat mengatakan, pada tahun 2019, pihaknya akan fokus pada pembangunan di sektor holtikultura dengan memanfaatkan seluruh lahan tidur yang ada untuk ditanami sayur dan buah.
“Tuhan telah memberi saya kesempatan untuk membangun kota ini sehingga akan saya gunakan dengan sebaik-baiknya untuk membangunnya hingga akhir masa jabatan saya,” tutupnya. (HAMID)