Festival Danau Poso Ditarget Hadirkan 7.000 Pengunjung

oleh -
Kadis Pariwisata Sulteng Diah Agustiningnsih, Ketua Panitia Faidul Keteng, dan Kadis Pariwisata Poso Noldy Tobondo saat konferensi pers pra opening FDP 2022 di Dodoha, Institut Mosintuwu, Tentena, Poso, Rabu (19/10). (FOTO: media.alkhairaat.id/Faldi)

PALU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso menargetkan 7.000 pengunjung yang hadir pada Festival Danau Poso (FDP) di Kecamatan Pamona Pusalemba, Kota Tentena, mulai tanggal 20 sampai 22 Oktober 2022.

“Kami menargetkan sebanyak 5.000 sampai 7.000 pengunjung dalam Festival Danau Poso kali ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Diah Agustiningsih di Kecamatan Pamona Pusalemba, Kabupaten Poso, Kamis (20/10).

Dia menjelaskan target itu tidak berlebihan, sebab telah sesuai dengan fasilitas seperti homestay dan hotel yang sudah terisi penuh sejak pekan pertama Oktober 2022.

“Khusus dalam area festival awalnya rumah warga yang dibuka sebagai homestay sebanyak 100 tetapi jumlah itu ditambah lagi 300. Kami pastikan 30-an hotel di Kota Poso juga dipenuhi pengunjung FDP,” jelasnya.

Bahkan, kata Diah, pihaknya bekerjasama dengan tour operator asal Bali dan Republik Ceko untuk mendatangkan wisatawan dari luar negeri yang akan melakukan jelajah alam Poso, dimulai dari Kota Tentena dengan menyaksikan berbagai atraksi budaya selama pelaksanaan FDP.

“Karena pariwisata Poso menjual keontentikan dan keunikan yang terangkum dalam archeological heritage (warisan arkeologi) yang hidup di tengah-tengah masyarakat lembah Bada,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar kehadiran ribuan pengunjung dalam FDP 2022 dapat memberikan multiplier effect terhadap peningkatan ekonomi masyarakat daerah setempat pasca pandemi.

Selain itu menjadi momentum untuk memperkenalkan Kabupaten Poso sebagai The land of a thousand megaliths (negeri seribu megalit) yang memiliki danau purba terbesar ketiga di Indonesia.

Adapun FDP 2022 merupakan agenda tertua Pemprov Sulteng sebab telah digelar sejak 1989, namun sempat absen dikarenakan beberapa peristiwa panjang serta pandemi COVID-19.