PALU – Sejumlah lembaga mengikuti rapat koordinasi (rakor), monitoring dan evaluasi (monev) terkait sejumlah program sinergitas kementerian/lembaga dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di aula Kantor Kesbangpol Kota Palu, Kamis (30/09).

Fasilitator Daerah BPNT Kota Palu, Salman Hadiyanto, berharap, semoga dengan tersebut, maka bisa diketahui program apa saja yang bisa dan belum bisa berjalan, mengingat keterbatasan anggaran kegiatan dari kementerian/lembaga akibat pandemi Covid-19.

“Hal ini penting sebagai upaya pendekatan terpadu yang partisipatif dan keberlanjutan program,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sinergi dengan pemerintah daerah, swasta dan masyarakat sipil, baik di level provinsi dan kabupaten/kota, menjadi salah satu kunci sukses transformasi individu, kelompok, dan wilayah kelurahan/desa terpapar menjadi desa harmoni.

Selain itu, tambahnya, desa harmoni juga bisa ditetapkan di daerah untuk lembaga dan kelurahan yang sudah ada kegiatan dari kementerian/lembaga selama 3 tahun terakhir.

“Itu dapat dijadikan branding daerah. Pemkot bisa menjadikan wilayah tersebut menjadi wilayah pelopor,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT Sulteng, Muh Nur Sangadji, mengatakan, perlu kerja sama dan dukungan semua pihak untuk mewujudkan program yang ada. Sebab, kata dia, tidak semuanya bisa direalisasikan oleh pusat.

Kepala Kesbangpol Kota Palu, Ansyar Sutiadi, berharap, melalui rapat tersebut, pihaknya bisa mengetahui progress, kendala dan hambatan pelaksanaan program.

“Kami juga inginkan dukungan nyata Pemkot dalam pelaksanaan, terutama kegiatan atau usulan yang belum bisa direalisasikan,” katanya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay