PALU – Memasuki hari terakhir pelaksanaan akreditasi, tim survei melakukan audiensi dengan berbagai lintas sektor yang berada di wilayah pelayanan Puskesmas Kawatuna, di aula pertemuan puskesmas setempat, Kamis (19/10).
Audiensi tersebut untuk memperoleh informasi langsung dari masyarakat dan lintas sektor. Untuk itulah, maka tim surveyor dari Lembaga Penyelanggara Akreditasi (LPA) Komite Mutu Kesehatan Primer (KMKP), meminta kepada pihak yang sedang diakreditasi, dalam hal ini Kepala Puskesmas Kawatuna untuk tidak berada di ruangan tersebut.
Tak hanya kepala puskesmas, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Palu yang turut hadir, juga diminta tidak berada di ruangan.
Menurut tim survei, hal itu dilakukan agar lintas sektor serta para tokoh masyarakat yang hadir tidak segan dalam menyampaikan pendapat, baik itu berupa keluhan, kritik, saran, dan masukkan.
“Kita bukan seperti orang ujian, tapi kita berbincang-bincang saja, bersilaturahim tentang bagaimana agar Puskesmas Kawatuna ini berkembang sesuai harapan masyarakat Kawatuna” ucap drg Indah Mardianayati, Tim Survei dari LPA-KMKP..
Ia berharap, acara ini bisa memberikan dampak kepada Puskesmas Kawatuna agar ke depan bisa lebih maju dan berkembang sesuai dengan harapan masyarakat Kawatuna.
Tim survei lainnya yang menilai Admen dan Hubungan Lintas Sektor, Evi Fijarti, mengutarakan, kegiatan itu juga bertujuan membina baik itu UKM dan UKP yang ada di Puskesmas Kawatuna
“Masa penilaian kami selama 3 hari, tapi sebenarnya yang menilai puskesmas ini adalah semua elemen masyarakat yang ada di wilayah pelayanannya,”ujar Evi.
Menurutnya, masyarakat sekitar adalah surveior yang sesungguhnya mengetahui baik buruknya puskesmas.
Dia juga menjelaskan proses akreditasi pelayanan di Puskesmas Kawatuna, dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penggerakan, kemudian pengawasan, pengendalian dan penilaian.
“Di dalamnya ada keterlibatan langsung dari masyarakat, sasaran, lintas sektor dan lintas program, khususnya pihak Pemerintah Kecamatan sebagai pengendali wilayah serta bawahan dan seterusnya,” terangnya.
Pada sesi awal pertemuan, Camat Mantikulore Ridwan Mustafa diberi kesempatan pertama untuk menanggapi sepak terjang Puskesmas Kawatuna.
“Kami melalui Musrembang membantu sarana dan prasarana yang ada di posyandu. Saya menyampaikan kepada lurah agar wajib menganggarkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, termasuk di posyandu,” kata Ridwan
Sementara Lurah Kawatuna, Saleh Rusdin Mannassai, mengaku, koordinasi antara Puskesmas Kawatuna dan pihak kelurahan berjalan dengan sangat baik.
“Termasuk dalam Program Jumat Palu Sehat yang merupakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat secara gratis,” ujarnya.
Dia juga mengaku bahwa salah satu upaya yang terus digalakkan di Puskesmas Kawatuna adalah penanganan stunting.
Hal senada disampaikan Bhabinkantibmas Kelurahan Kawatuna. Pihaknya sering turun bersama pihak puskesmas dalam penanganan masalah stunting, salah satunya dalam penyaluran bantuan.
Untuk pelayanan kepada warga, kata dia, sejauh ini berjalan dengan baik.
“Sampai-sampai kalau masyarakat yang sakit dan tidak memiliki kendaraan, dijemput oleh petugas. Kami bersama petugas puskesmas beberapa kali mengawal warga yang sedang sakit. Tidak mengenal waktu, pagi, siang, sore, bahkan tengah malam,” ucapnya.
Pertemuan juga dihadiri Lurah Lasoani, Lurah Tanamodindi, Lurah Poboya, Babinsa serta para tokoh masyarakat setempat.
Puskesmas dibawah kepemimpinan Ni Nyoman Budihartini tersebut melayani warga yang memiliki keluhan penyakit flu, batuk bahkan TB di ruangan tersendiri dan tidak digabung dengan pasien lain.
Reporter : Hamid/Editor : Rifay