PALU – Sejumlah pedagang kuliner di lokasi Kampung Kaili, mengeluhkan sepinya pengunjung. Sejumlah pedagang sudah ada yang memilih berhenti jualan karena omset yang didapat terus menurun.
Menurut pengakuan para pedagang, sepinya pengunjung disebabkan minimnya pengamaman di lokasi itu karena diduga ada preman atau orang tidak dikenal yang sering meminta uang kepada pengunjung di pusat kegiatan Festival Pesona Palu Nomoni tahun 2017 itu.
Salah satu pedagang yang enggan dikorankan namanya, mengaku, laporan itu mereka terima dari sebagian pembeli. Menurutnya, kondisi tersebut terjadi hampir setiap malam, dengan dalih uang keamanan. Tidak sampai disitu, para pedagang juga sering kehilangan peralatan, mulai dari kompor gas, tabung, kabel, juga lampu.
“Ini yang bikin sunyi. Ada pelanggan bilang masih ada orang yang bapalak-palak, minta-minta uang lima ribu satu orang,” ujar Sumber, Senin (26/03).
Menurutnya, kejadian tersebut sudah berlangsung lama, namun belum ada pedangang yang berani melapor kepada pihak keluruhan. Jika melapor, mereka khawatir barang-barang dagangannya akan raib digondol orang.
Senada juga dikatakan pedagang lainnya, Hasna. Dia mengaku ada penurunan omset penjualan karena minimnya pengunjung.
Dia berharap kepada instansi terkait, seperti Satpol-PP untuk mengadakan patrol keliling setiap malam.
“Kami pedangang juga siap untuk berpartisipasi, ya mungkin bisa memberikan (uang) sesuai keikhlasan hati, supaya barang kita juga aman. Kalau terus hilang, tidak ada untung yang kita dapat, malahan rugi,” keluhnya.
Hasna juga meminta penertiban lokasi parkir agar tidak terlalu jauh dari tempat mereka berjualan.
“Itu juga yang bikin malas orang singgah, karena parkiran jauh,” katanya. (NANANG IP)