PALU- Wakil Ketua DPR RI, keragaman dan kemajemukan bisa menjadi kekuatan luar biasa, kalau di tangan pemimpin yang kuat, dan bisa jadi ancaman dan perpecahan kalau di tangan pemimpin yang lemah.
“Faktor kepempimpinan menjadi sangat penting dalam Negara dengan kemajemukan,” kata Fadli Zon pada Kuliah umum, dengan tema, “peranan keanekaragaman budaya di indonesia untuk meningkatkan persatuan dan wawasan kebangsaan”, di Aula Unismuh, Senin (25/2).
Dia mengatakan, kalau tidak mengerti kemajemukan dan berhenti pada satu retorika, maka ini akan menjadi sumber perpecahan, seperti di Unisoviat, Yugoslavia.
Filosof Prancis Hernen, sebut dia, mengatakan bahwa ikatan batin dipersatukan oleh sejarah dan cita-cita yang sama inilah membentuk identity.
Sementara kesadaran tentang keberagaman dan kemajemukan, sudah tumbuh puncaknya sumpah pemuda. “Saya heran mengapa masih ada yang mempermasalahkan keberagaman,” akunya.
Fadli Zon, mengatakan, (keragaman) Indonesia memiliki peradaban sangat tua di dunia, bila melihat dari temuan- temuan, arkeolog dan fosil. Ini merupakan sebuah treasure, tidak mungkin diabaikan begitu saja.
Kekayaan-kekayaan seperti ini dari pemerintah ke pemerintahan belum dianggap sebagai kekayaan nasional. Kekayaan Nasional kita masih dianggap seperti sesuatu yang material seperti emas, perak, nikel. Tapi budaya belum dianggap sebagai kekayaan Nasional dan belum menjadi culture capital, untuk membangun sebuah identity.
Untuk membangun narasi cultural capital tidak bisa dipisahkan dari modal budaya kita. (IKRAM)