PALU – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Dr KH Ali Masykur Musa melantik Dr Sahran Raden sebagai Ketua Pimpinan Wilayah (PW) ISNU Sulteng periode 2023-2028, bersama jajaran pengurusnya, Ahad (11/06) tadi malam, di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulteng.
Pada kesempatan itu, Ali Masykur Musa berpesan empat hal yang perlu dibangun oleh para sarjana NU dalam kaitannya dengan peradaban.
Empat hal itu adalah berkaitan dengan ilmu pengetahuan, keunggulan ekonomi, pemerintahan (government), dan penghargaan terhadap perbedaan.
Usai pelantikan, Ali Masykur Musa berpesan kepada pengurus agar mencintai ilmu pengetahuan.
“Seseorang yang dikatakan berperadaban, ber-civilization, maka yang harus dimiliki oleh seseorang adalah memiliki pengetahuan,” kata Ali Masykur Musa yangjuga Komisaris Utama PT Pelni.
Berpengetahuan yang dimaksudkan adalah menyandarkan dirinya pada dua yakni akal dan kalbunya.
“Seseorang yang disebut peradaban, civilization adalah mempunyai ilmu pengetahuaan,” ujarnya.
Berikutnya, peradaban berkaitan dengan ekonomi dan government (pemerintah). Dan, yang ketiga adalah penghargaan terhadap perbedaan sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
“ISNU dimana pun berada mari kita melakukan empat hal itu kalau kita mau menjadi organisasi yang baik,” pesan Ali Masykur Musa.
ISNU adalah badan otonom yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama pada kelompok sarjana dan kaum intelektual yang mempunya integritas, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental dan keadilan.
Ketua Pimpinan Wilayah NU Sulteng, Prof Dr KH Lukman S Tahir MA pada kesempatan itu menyampaikan harapannya kepada ISNU agar menggerakkan atau memberdayakan para sarjana NU di provinsi ini.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulteng yang mendukung program NU sebagai organisasi keagamaan, salah satunya rencana pendirian Universitas NU di Palu.
“Pemerintah Provinsi telah menghibahkan tanah lahan untuk lokasi pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama di Palu,” ujar Lukman S Tahir.
Sementara itu, Ketua PW ISNU Sulteng, Dr Sahran Raden SAg, SH MH mengungkapkan, membawa visi menjadikan ISNU sebagai lokomotif pengembangan SDM yang unggul.
Guna mewujudkan visi tersebut, terdapat tiga misi yang dilaksanakan. Pertama, konsolidasi kelembagaan dan kaderisasi pengembangan Islam Ahlusunnah Waljamaah. Kedua, pengembangan program kegiatan melalui pelatihan, penelitian, pengkajian di bidang sumber daya manusia. Ketiga, kolaboratif dengan multipihak.
Dia mengatakan, ada enam isu strategis organisasi yang akan dilaksanakan ke depan. Pertama, hak partisipasi dan kekuatan masyarakat sipil dalam politik dan demokrasi. Kedua, pembangunan inklusif.
Ketiga, rendahnya kualitas SDM dan pendidikan. Keempat, akses informasi dan teknologi. Kelima, instrumen transparansi dan akuntabilitas. Dan, keenam center of knowledge dan kolaborasi antar pihak.
ISNU Sulteng telah menyusun roadmap dan memetakan tantangan dalam pembangunan Indonesia. Dia mengharapkan, para sarjana NU di Sulteng bergerak, tumbuh berkembang bersama.
Salah satu program kegiatan yang akan dilaksanakan adalah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait peraturan daerah tentang toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Saat ini, di Sulteng belum ada.
“Kita akan beroordinasi dengan para pihak agar dibuat perda kerukunan beragama,” kata Sahran Raden, Doktor Ilmu Hukum UIN Datokarama, Palu.
Pada momentum pelantikan, Ketua PW ISNU Sulteng menandatangani kerja sama dengan Komisi Informasi (KI) Sulteng. Acara pelantikan mengangkat tema “Gotong Royong Membangun Jagat Peradaban untuk Sumber Daya Manusia yang Unggul”. (*)