PARIMO – Empat pekerjaan sekolah rekonstruksi Program UNDP Petra dimulai oleh pemenang tender baru, setelah pihak ketiga sebelumnya diputuskan kontrak akibat terjadinya keterlambatan progres pekerjaan.
“Berdasarkan laporan UNDP Petra terkait pekerjaan tahun sebelumnya, sempat terbengkalai putus kontrak dengan pihak pelaksanaan pekerjaan dan sekarang dinyatakan sudah selesai dan di tender kembali,” ungkap Kabid Management Sekolah Dasar Dikbud Parimo, Ibrahim, ditemui Kamis (31/08).
Ia menuturkan, keempat sekolah itu SDN Toboli, SDN Purwosari, SDN Marantale dan SMP Satap Parigi Utara, telah melakukan kontrak baru dengan pihak ketiga yang memenangkan tender pada bulan Juli dan telah memulai pekerjaan.
Kata dia, bahkan pekerjaan tersebut telah ditinjau langsung oleh pihak Bappenas, BNPB dan Kementrian keuangan atas proyek rekonstruksi program petra UNDP.
“Tanggal 10 Agustus telah dilakukan kunjungan pihak kementerian di empat sekolah yang dimaksud, dengan dikunjunginya pekerjaan tersebut artis prosesnya sementara jalan,” Jelasnya.
Ia mengaku, dengan adanya keterlambatan pekerjaan ini, pihak Disdikbud hanya sebatas melakukan koordinasi dan proses pelaporan saja dari pihak UNDP Petra, untuk itu dirinya mengajak pihak sekolah dan masyarakat untuk mengawal, apabila terdapat hal-hal yang dikoordinasikan langsung ke pihak UNDP.
Sebab, terkait proses kontrak itu tanggung jawab penuh berada di UNDP, karena ditargetkan pekerjaan empat sekolah itu ditargetkan rampung di tahun ini, dilihat pekerjaan setiap harinya terus mengalami peningkatan terus menerus.
Ia menambahkan, pihak sekolah agar bersabar keamanan peserta didik dalam proses pembelajaran terus dipantau agar tidak terhenti.
“Apabila ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan, langsung saja ke UNDP atau ke kami nanti akan diterus mereka apa-apa saja yang menjadi masalah,” pungkasnya.
Reporter: Mawan