Elektabilitas Rusdy-Ma’mun Jauh Ungguli Hidayat – Bartho

oleh -
Poltrancking Indonesia, Faizal Arif memberikan keterangan Pers, di Salah satu hotel di Kota Palu. Senin (02/11) (FOTO : YAMIN)

PALU – Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei Pemilihan Gubernur dan Wakil Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Tahun 2020, di Palu. Senin (02/11).

Juru bicara Poltrancking Indonesia, Faizal Arif saat konfrensi Pers rilis hasil survey mereka, di Salah satu hotel di Kota Palu siang ini mengatakan, survei dilaksanakan mulai tanggal 20 sampai 24 Oktober 2020, dengan menggunakan metode stratified multistage ransom sampling.

“Survei ini menunjukan bahwa berdasarkan pertanyaan dengan simulasi surat suara, elektabilitas pasangan Rusdy Mastura-Ma’mun Amir 56,8 persen, unggul jauh dari pasangan, Moh. Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala yang hanya 25,0 persen, dengan merahasiakan jawaban 5,5 persen dab undecided voter 12,7 persen,” Ungkap Faizal.

BACA JUGA :  DPRD Sulteng Sosialisasikan Raperda Ketenagakerjaan di Morowali
Grafic hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis.Senin (02/11) (FOTO : YAMIN)

Kata dia, survei ini menemukan bahwa dalam pertanyaan kandidat tunggal (tidak berpasangan) calon gubernur Rusdy Mastura 55,0 persen, lebih unggul dari Moh. Hidayat Lamakarate 24,0 persen, dengan merahasiakan jawaban 6,9 persen dan undecided voters 14,1 persen. Pun demikian dengan elektabiltas kandidat tunggal Wakil Gubernur, tingkat elektabilitas Ma’mun Amir 51,5 persen, lebih unggul dari Bartholomeus Tandigala 20,5 persen, dengan merahasiakan jawaban 8,4 persen dan undecided voters 19,6 persen.

“Survei ini menggunakan sampel 1200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Klaster survei ini menjangkau 13 kabupaten/kota di seluruh Sulteng secara priposional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah propirsi jenis kelamin pemilih,” terangnya.

BACA JUGA :  Kejari Poso : Penetapan Hari Kejaksaan 2 September Hasil Penelusuran Sejarah

Ia menjelaskan, metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih, melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih aecara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa atau kelurahan terpilih.

Dipenghujung, Faizal menyampaikan, maksud dan tujuan dari survei ini, untuk mengukur popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas kandidat gubernur dan wakil gubernur Sulteng, membaca peta persebaran suara berdasarkan demografi dan preferensi politik/kultural pemilih dan mengukur potenai partisipasi dan kemantapan pemilih. (YAMIN)