Ekspor Sulteng Turun Hingga 17,61 Persen

oleh -
Ilustrasi ekspor

PALU – Selama September 2022, total ekspor senilai US$1.483,56 juta, turun US$317,20 juta atau 17,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$885,62 juta atau 59,70 persen dari total nilai ekspor.

Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary mengatakan, Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$847,83 juta atau 57,15 persen dari total nilai ekspor.

Untuk pelabuhan Kolonodale berperan senilai US$1.266,68 juta atau 85,38 persen dari total nilai ekspor.
Selama Januari-September 2022, total nilai ekspor tercatat US$13.930,74 juta, melalui Sulawesi Tengah sebesar US$13.888,78 juta dan ekspor melalui Provinsi lain sebesar US$41,96 juta.

“Untuk ekspor menurut komoditas Selama September 2022, ekspor Sulawesi Tengah (melalui Sulawesi Tengah dan Provinsi lain) didominasi oleh tiga kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai US$885,62 atau 59,70 persen dari total ekspor, nikel senilai US$357,83 juta atau 24,12 persen, dan bahan bakar mineral senilai US$176,55 juta atau 11,90 persen dari nilai total ekspor. Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 4,00 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary, Selasa (2/11).

BACA JUGA :  PT Vale Indonesia Tbk Berpartisipasi dalam Acara Public Expose Live 2024 BEI

Selama Januari-September 2022, kelompok besi dan baja mendominasi pangsa ekspor senilai US$9.413,86 juta atau 67,58 persen, nikel senilai US$2.487,92 juta (17,86 persen), dan bahan bakar mineral senilai US$1.323,53 juta (9,50 persen). Sementara itu, kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masing-masing di bawah 5,00 persen.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG