POSO – Isnain Salilama alias Is, salah satu mantan narapidana kasus terorisme di Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, menyatakan dukungan penuh terhadap Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal di Sulawesi Tengah.
“Untuk saat ini, saya hanya ingin memenuhi kebutuhan keluarga dan bekerja secara halal. Saya siap mendukung Satgas Madago Raya dalam mencegah paham radikal agar situasi di Poso semakin kondusif,” ujarnya, saat ditemui Satgas Madago Raya, baru-baru ini.
Selepas bebas, Isnain sempat membantu ibunya di kebun kelapa kopra di Kayamanya selama sepekan.
Ia kemudian berangkat ke Kampung Bada, Kecamatan Lore Selatan, Poso, untuk bekerja sebagai penambang manual di wilayah pegunungan Rampi. Selama dua bulan di sana, Isnain sempat memperoleh hasil yang cukup untuk menopang kebutuhan hidup.
Isnain berharap kehadirannya kembali di tengah masyarakat tidak lagi dikaitkan dengan masa lalunya, melainkan sebagai warga yang siap berkontribusi menciptakan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Poso.
Satgas Madago Raya turut memberikan nasihat agar Isnain tetap menjaga komitmen positifnya pasca-kebebasan. Pihak aparat keamanan berharap langkah Isnain dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat lain yang pernah terjerat kasus serupa.
Isnain sebelumnya ditangkap pada Mei 2022 dan divonis tiga tahun penjara. Ia menjalani masa hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta Pusat. Setelah bebas murni pada 7 Mei 2025 dengan surat bebas resmi bernomor WP.10.PAS.PAS3.PK.05.04-2445, Isnain kembali ke kampung halamannya di Kelurahan Kayamanya Sentral, Kecamatan Poso Kota.
Selama berada di Lapas, Isnain dua kali mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kini, ia menegaskan tekad untuk fokus menata hidup bersama keluarga.