POSO – Diki Riski Kholid alias Kholid, mantan narapidana kasus terorisme, menyatakan dukungannya terhadap Satuan Tugas Operasi Madago Raya tahun 2025 dalam mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran, khususnya di wilayah Kecamatan Lage.
Diki merupakan eks napiter yang pernah terlibat dalam jaringan kelompok teroris DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Ia bebas dari masa hukumannya pada April 2023 dan kini memilih untuk menjalani hidup normal bersama keluarganya di Desa Labuan, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso.
Saat ini, Diki menjalankan aktivitas sehari-hari sebagai pedagang es doger di sekitar desanya.
Selain itu, ia juga membantu usaha orang tuanya yang berjualan makanan seperti ayam geprek, ayam lalapan, gado-gado, dan bakso.
Di waktu senggang, Diki turut mengelola kebun milik keluarganya yang berada di Desa Toyado, Kecamatan Lage.
Sementara ayahnya kini bekerja sebagai buruh bangunan di Kalimantan.
Tak hanya itu, Diki juga tercatat sebagai alumni angkatan ketiga Program Pro-Posoku tahun 2024/2025, sebuah inisiatif pendekatan psikososial bagi keluarga eks napiter di Poso.
Program ini diselenggarakan oleh Lembaga Penguatan Masyarakat Sipil (LPMS) bekerja sama dengan The Habibie Center (THC), serta didukung oleh Sasakawa Peace Foundation (SPF).
Melalui program tersebut, Diki mendapat pembinaan untuk meningkatkan kapasitas diri, keterampilan, dan kecakapan hidup di tengah masyarakat.
Dalam keterangannya, Diki menegaskan bahwa ia tidak ingin lagi terlibat dalam aktivitas radikal dan tindakan terorisme.
“Apa yang saya alami selama ini sudah cukup menjadi pelajaran berharga. Saya tidak ingin mengulanginya lagi. Saya ingin fokus membantu ibu dan menjalani kehidupan yang bermanfaat,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Kepolisian, khususnya Satgas Madago Raya, atas pembinaan dan perhatian yang diberikan.
Diki menyatakan komitmennya untuk mendukung kebijakan pemerintah dan turut menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kabupaten Poso, terutama dalam mencegah berkembangnya paham-paham radikal di Kecamatan Lage. *