PALU – Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tahun 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp197,44 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp134,15 triliun. Ekonomi Provinsi Sulteng tahun 2020 (c-to-c) tumbuh 4,86 persen, melambat dibandingkan tahun 2019, yang sebesar 8,83 persen.
Kepala BPS Provinsi Sulteng Dumangar Hutauruk, mengatakan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 23,68 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor sebesar 27,78 persen.
Ekonomi Sulteng triwulan IV tahun 2020 bila dibandingkan triwulan IV tahun 2019 (y-on-y), tumbuh sebesar 4,45 persen, lebih lambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar 10,92 persen.
“Dilihat dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 25,25 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor luar negeri sebesar 28,67 persen,” ujar Dumangar lewat live streaming, Jum’at (5/2).
Ekonomi Sulteng triwulan IV tahun 2020 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 4,12 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Konstruksi sebesar 19,89 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
sebesar 19,78 persen.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua tahun 2020 tumbuh sebesar 0,55 persen (c-to-c) dengan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Maluku Utara yang tumbuh sebesar 4,92 persen.
Reporter: Irma
Editor: Nanang