PALU – Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tumbuh sebesar 15,17 persen di Tahun 2022. Pertumbuhan ini diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp323,617 miliar.

Ketua Tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulteng, Rukhedi mengatakan, pertumbuhan terjadi hampir di seluruh lapangan usaha, kecuali jasa keuangan dan asuransi
serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang masing-masing terkontraksi sebesar 1,10 dan 0,18 persen.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah industri pengolahan sebesar 29,69 persen, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 26,26 persen, serta pertambangan dan penggalian sebesar 20,58 persen,” ujar Rukhedi, di Kantor BPS Provinsi Sulteng, Senin (06/02).

Jika dibandingkan dengan tahun 2021, lanjut dia, ekonomi Sulteng tahun 2022 mengalami pertumbuhan pada semua komponen kecuali Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang mengalami kontraksi sebesar 0,29 persen.

“Komponen pendorong yang mengalami pertumbuhan terbesar yaitu pembentukan modal tetap bruto sebesar 23,22 persen, diikuti komponen ekspor barang dan jasa sebesar 20,78 persen, komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 7,60 persen dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,25 persen,” tandasnya.

Reporter : Irma
Editor : Rifay