BONE – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, kembali dilaksanakan secara virtual pada 9 Agustus 2021 di Bone, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Mencegah, Menghadapi dan Melawan Perundungan Digital”.
Program kali ini dihadiri oleh 598 peserta dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Maya Oktharia selaku Digital Entrepreneur & Public Speaking Coach; Andi Widya Syadzwina selaku penulis, kreator konten, Producer & Host; Asrul Nur Iman selaku Kepala Prodi & dosen Komunikasi UPRI Makassar; serta Lisa Adhrianti selaku dosen Univ. Bengkulu & Japelidi. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Linda Setiawati selaku aktivis perempuan.
Pemateri pertama, Maya yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Pentingnya Keterampilan dan Pembelajaran Digital”, menyampaikan, kecakapan digital yang penting dikuasai mencakup penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran daring, marketing digital, pembuatan konten-konten kreatif, bidang keuangan, dan perbankan.
“Kecakapan digital menunjang peningkatan taraf hidup dengan inovasi dan teknologi,” ungkapnya.
Berikutnya, Andi Widya menyampaikan materi etika digital berjudul “Upaya Mencegah, Mendeteksi dan Menyikapi Perundungan Siber”. Ia mengatakan, dampak bagi korban perundungan siber, di antaranya membuat depresi hingga penurunan prestasi akademik. Sedangkan dari pihak pelaku, dampaknya adalah kecenderungan sifat agresif, impulsif, hingga dijauhi orang lain akan dialami pelaku.
“Tanpa tindak lanjut, orang yang menyaksikannya bisa berasumsi bahwa perilaku perundungan siber dapat diterima secara sosial, sehingga terjadi pembiaran dan pengabaian permasalahan ini,” kata dia.
Sebagai pemateri ketiga, Asrul membawakan tema budaya digital tentang “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”.
Menurut dia, literasi digital bermanfaat untuk membuat belajar daring lebih efisien, memperluas jaringan, dan mempermudah guru maupun siswa memperoleh bahan ajar, pengetahuan, serta keterampilan secara cepat dan lebih kaya.
Adapun Lisa, sebagai pemateri terakhir yang menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Proteksi Digital dari Perundungan Siber”, mengatakan, kemampuan kognitif, afektif, dan konatif/behavioral adalah kompetensi yang diperlukan untuk memaksimalkan keamanan sistem proteksi perangkat penangkal perundungan siber.
Pada sesi tanya jawab, salah satu pertanyaan menarik peserta di antaranya tentang aplikasi pembelajaran daring apa yang mudah digunakan.
Narasumber menjelaskan bahwa google classroom dan ruang guru memiliki fitur yang mudah digunakan.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***