PALU – Pimpinan Majelis Dzikir Nurulkhairaat Habib Sholeh Alydrus menutup dzikir di halaman Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), IAIN Palu, Rabu (31/10), dengan sholawat asyghil, guna menolak kejahatan dari orang-orang zhalim.
Dzikir dihadiri dan ratusan orang, di antaranya dosen dan civitas kampus IAIN Palu seperti Warek I Abidin, Wadek I Syariah Abdul Gani Jumat, Iskandar Nazarudin, Askar, Ahmad Asse, Muh. Jabir, Muh. Idhan, Nur Karompot dan mahasiswa IAIN.
Dzikir juga dirangkai dengan pembacaan tahlil bagi korban-korban meninggal maupun hilang pasca gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang melanda wilayah Kota Palu, Donggala dan Sigi (Pagasi), tanggal 28 September lalu.
Sebelum memulai dzikir, Habib Sholeh mengingatkan kepada mahasiswa dan dosen akan adanya aliran-aliran sesat yang mulai merasuk ke dalam kampus.
Habib Shaleh juga menyampaikan informasi kepada para jemaah yang hadir, serta mengajaknya bahwa setiap hari Jumat, ba’da Ashar selalu digelar dzikir bersama di Anjungan Nusantara, dengan nama Palu Beristigfar, sebagai ganti Palu Nomoni.
“Semoga dengan Palu Beristigfar, Palu dirahmati dan diberkahi,” katanya.
Usai pembacaan sholawat dilanjutkan dengan sholat berjamaah di masjid Al-Abrar IAIN, dilanjutkan dengan sholat gaib. (IKRAM)