PALU – Duta Besar Maroko Untuk Indonesia,  H.E Ouadia Benabdellah dalam lawatannya ke Provinsi Sulawesi Tengah,  menyempatkan mengunjungi kampus tertua di Sulawesi Tengah, Universitas Alkhairaat. Sabtu siang, (2/9).

Dubes Maroko untuk Indonesia itu disambut Rektor Universitas Alkhairaat beserta seluruh sivitas akademika Unisa, di aula Fakultas Agama Islam. Rektor Dr  Muhammad Yasin didampingi para wakil rektor menyambut didepan pintu aula dengan mengalungkan surban warna hijau.

Rektor dalam ucapan selamat datang memperkenalkan Universitas Alkhairaat sejak didirikan oleh Sayyid Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua), pada tahun 1964 berperan penting atas lahirnya provinsi Sulawesi Tengah kala itu. Saat ini kata Yasin Universitas Alkhairaat sudah berkembang seiring dengan  lahirnya para dokter dari Fakultas Kedokteran.

“Insya Allah semoga pertemuan ini bisa melahirkan kerjasama dalam bidang pendidikan, khususnya pada  fakultas kedokteran berupa pertukaran  mahasiswa,”katanya.

Pada kesempatan yang sama Dubes Maroko untuk Indonesia, H.E Ouadia Benabdellah mengaku sangat bergembira bisa bertatap muka dengan keluarga besar Universitas Alkhairaat.

“Maroko dan Indonesia memiliki beberapa kesamaan, Ini sangat bagus, saya sangat senang sekali kerjasama, saya kesini untuk mengetahui apa yang bisa dikerjasamakan antar kedua negara. Secara geografis Indonesia Maroko sangat jauh,  tapi dekat di hati,” katanya disambut tepuk tangan.

Dia menyambut baik tawaran Rektor Universitas Alkhairaat, Dr Muhammad Yasin, menurutnya,  hari ini kita membuat sejarah untuk generasi selanjutnya.

Dubes Maroko itu menyebut Unisa bisa bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Maroko, baik berupa pertukaran mahasiswa maupun dosennya.

Saat ini, tiga puluh siswa Indonesia mendapatkan beasiswa dari pemerintah Maroko untuk belajar di sana. Selain itu ada banyak juga mahasiswa Indonesia yang kuliah disana karena tidak bayar alias gratis.

“Insya Allah jika sejumlah persyaratan administrasi sudah selesai, tahun depan sudah bisa kita kerjasamakan dengan sejumkah Fakultas, seperti Fakultas Agama Islam,  Fakultas Kedokteran, Fakultas  Perikanan dan  Fakultas pertanian,”tutupnya.

Tidak kurang satu jam di Unisa, Dubes Maroko untuk Indonesia melanjutkan lawatannya ke Rumah Sakit Umum SIS Aljufri dan ke Tanjung Karang, Donggala.

Turut hadir, Ketua Senat Unisa, Dr Aris Aksarah Pas, Wakil Rektor 1 Idrus Aljufri, Wakil Rektor 2 Dr Abd. Rahman, Wakil Rektor 3 Dr Ahsan Mardjudo, para Dekan, Ketua Lembaga, Biro, dosen dan mahasiswa.

Reporter : Ridwan Laki
Editor: Yamin