PARIGI- Dusun Penebel, Desa Tolai, menjadi langanan banjir setiap memasuki musim penghujan. Akibatnya sejumlah rumah warga dan jalur trans Sulawesi tergenang air Jum’at (10/4).

Kepala Desa Tolai, I Made Gede Dipayana, lokasi ini menjadi langganan banjir 10 tahun terakhir. Telah dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah desa, namun hasilnya pun sama dengan kondisi saat ini.

“Seminggu lalu ditempat ini juga banjir, airnya setinggi lutut orang dewasa, banjir kali ini cukup besar dan membuat arus lalulintas sempat mengalami kemacetan,” ungkapnya kepada media ini saat di lokasi banjir.

Dia mengatakan, meluapnya air hingga ke pemukiman warga dan jalur Trans Sulawesi, diakibatkan banyaknya limbah kayu terseret banjir, lalu menghambat jalur air, sehingga air meluap ke badan jalan serta kepemukiman warga.

Sejauh ini, kata dia, warga membersihkan sampah tersebut dengan menggunakan alat seadanya, tanpa menggunakan alat berat seperti eksafator.

“Alat sederhana yang digunakan, kami pemdes dan masyarakat bersama-sama membersihkan dibantu Babinkamtibmas dan Babinsa,” ungkapnya.

Ia mengatakan lagi, jalur air ini merupakan tempat pertemuan dari beberapa sungai yang ada. Tak heran ketika musim penghujan debit air yang mengalir cukup besar, ditambah jalur air yang cukup kecil.

Sejauh ini, pihaknya telah berupaya agar jalur Dusun Penebel dapat diperbaiki namun hingga saat ini belum juga terrealisasi.

“Kami hanya menunggu, semoga ada perbaikan jalur ini agar tidak selalu mengalami banjir seperti ini,” jelasnya.

Perlu diketahui, pada banjir beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Parimo bersama sejumlah kepada organisasi perangkat daerah (OPD) sempat melakukan peninjauan lokasi banjir, untuk mengecek pembersihan lokasi yang dilakukan masyarakat menggunakan alat seadaanya tanpa ada alat berat milik dinas PUPRP. (MAWAN)