PALU – Duta Besar (Dubes) Republik Federal Jerman, Ina Lepel bersama bersama KfW (Bank Pembangunan Jerman) dan pihak United Nations Development Programme (UNDP), mengunjungi Kota Palu, Senin (25/07), dalam rangka meninjau proyek PETRA (Programme for Earthquake and Tsunami Infrastructure Reconstruction Assistance) di RSUD Anutapura Palu.
Kehadiran rombongan disambut oleh Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, bersama Gubernur Sulawesi Tengah Sulteng, Rusdy Mastura, di ruang VIP Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu.
Wakil Wali Kota Palu, Reny Lamadjido mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pemerintah Jerman tersebut. Pihaknya akan segera menggunakannya agar cepat bermanfaat bagi masyarakat Kota Palu.
Proyek PETRA berasal dari dana hibah Pemerintah Jerman melalui KfW yang dilaksanakan oleh UNDP Indonesia untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah dalam pemulihan pascabencana.
Proyek ini sendiri adalah terwujud atas kerja sama BNPB dan Bappenas yang merupakan kelanjutan program kemanusiaan UNDP selama masa tanggap darurat akhir 2018 lalu, sebagai respon terhadap bencana gempa 28 September 2018 silam yang diikuti tsunami dan likuefaksi.
Di RSUD Anutapura Palu, proyek PETRA merekonstruksi dua bangunan yang terdiri dari gedung rawat inap Murai dan Stroke Center. Kemudian merekonstruksi dua bangunan farmasi, serta restorasi transformer, panel distribusi utama, jaringan dan instalasi daya.
Penetapan prioritas sasaran rekonstruksi proyek PETRA melalui konsultasi dengan masyarakat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat yang dilakukan pada tahun 2019, mulai dari asesmen awal tim UNDP, pengusulan sasaran potensial oleh pemerintah daerah, proses verifikasi dan validasi bersama BNPB dan Bappenas berdasarkan delapan readiness criteria.
Kemudian, dirampungkan melalui penandatanganan Berita Acara Kesepakatan Rapat Koordinasi dan Verifikasi usulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019 untuk pemanfaatan hibah KfW-UNDP yang difasilitasi Sekretariat IMDFF-DR di Kota Palu pada Mei 2019.
Secara khusus, terdapat dua keluaran dari proyek ini yaitu pertama, rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur dasar layanan publik yang rusak berat dengan mempertimbangkan kebutuhan gender dan hal-hal lain terkait gender.
Kedua, rehabilitasi rekonstruksi ekonomi masyarakat untuk meningkatkan penghidupan yang lebih tangguh dan berkelanjutan baik bagi laki-laki dan perempuan.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay