PALU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu meminta Walikota, Hidayat agar kembali mengevaluasi penanganan Covid-19 di Kota Palu.
“Evaluasi yang kami maksud bukan berdasarkan laporan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melainkan dari laporan relawan yang terjun langsung menangani Covid-19 di lapangan, seperti para tenaga kesehatan, dokter dan epidemiolog. Karena kalau dari kepala OPD pasti selalu yang bagus-bagusnya saja mereka laporkan,” ujar Ketua Komisi A DPRD Kota Palu, Mutmainnah Korona, Rabu (05/08).
Ia mengaku banyak tenaga kesehatan yang ingin menyampaikan uneg-unegnya terkait penanganan Covid-19 di Palu, namun terkendala banyak hal. Hanya saja, para tenaga kesehatan itu takut untuk menyampaikan langsung karena khawatir akan mendapat sanksi.
Berdasarkan hasil diskusi dan kajian dengan para tenaga kesehatan dan epidemiolog, cara mencegah Covid -19 ini hanya tiga cara saja, yakni menjaga jarak, cuci tangan dan memakai masker.
“Mesti mengevaluasi tatacara pemeriksaan pelaku perjalanan yang masuk ke Palu di pos-pos perbatasan. Karena pemeriksaan pelaku perjalanan menggunakan Thermo Gun atau pengukur suhu tubuh kurang efektif dan alat itu untuk mendeteksi masih diperdebatkan di pusat. Harusnya pelaku perjalanan melengkapi dengan APD,” terangnya.
Politisi NasDem itu menilai, sejauh ini Pemkot belum maksimal dan merata di berbagai sarana sosialisasi dan tempat.
“Lihat saja kalau ke warung kopi (warkop), taman atau tempat berkumpul masyarakat, masih banyak yang tidak memampang sosialisasi pencegahan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Bahkan masyarakat saat ini cenderung mengabaikan protokol tersebut karena kasus Covid di Palu sempat berada di angka nol dan kini kembali muncul dua kasus lagi. Intinya perbanyak sosialisasi di berbagai tempat,” ucapnya.
Dipenghujung, Politisi yang lahir dari Dapil IV itu berharap, pemeriksaan di Bandara Mutiara Sis Al-Djufrie Palu harus lebih diperketat lagi, sebab potensi masuknya Covid ke Palu lebih tinggi dibawa oleh penumpang pesawat.
“Saya dengar kasus baru yang muncul dua orang lagi ini baru tiba dari Makassar, itu yang harus jadi perhatian,” tandasnya. (YAMIN)