PALU – Dua Jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang ditembak Satgas Madago Raya, Ahad 11 Juli lalu, tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Polda Sulteng, Rabu (14/7).
Sebelumnya, dua jenazah teroris MIT Poso ini dievakuasi melalui jalur darat dari lokasi kontak tembak, di pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Mautong, Provinsi Sulteng.
Dari Parimo, Helicopter membawa jenazah lalu mendarat di Mapolda Sulteng, selanjutnya dibawa ambulance menuju RS Bhayangkara dan langsung dibawa menuju ruang forensik, guna dilakukan otopsi dan identifikasi. Dua jenazah itu diduga kuat, Rukli dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, yang masuk dalam Daftar Pecarian Orang (DPO).
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulteng, selaku Kasatgas Humas Ops Madago Raya, Kombes Polisi Didik Supranoto, kepada awak media, Selasa (13/7) mengatakan, medan berat dan cuaca buruk menjadi kendala upaya proses evakuasi.
“Setelah dua hari terakhir upaya untuk evakuasi udara dengan helicopter, karena terkendala cuaca dan medan berat, sehingga diupayakan evakuasi darat dibantu masyarakat, ” terang Didik.
Didik mengatakan, TKP lokasi penyergapan teroris Poso sangat jauh dari pemukiman masyarakat, perjalanan dari Desa Tanalanto menuju batas Dusun Tokasa berjarak 8 Km, hanya bisa menggunakan motor trail.
“Kemudian tim evakuasi harus berjalan kaki kurang lebih 5 sampai 8 jam untuk mencapai TKP. Upaya evakuasi terus dilakukan dibantu oleh masyarakat setempat,” pungkasnya.
Reporter : Ikram
Editor : Yamin