PARIMO – Dua dusun di Torue belum teraliri Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat pascabanjir bandang beberapa waktu lalu.
“Kami di dusun tiga masih menggunakan air yang disumbangkan oleh PMI dan Pemkab Parimo, karena SPAM ke rumah belum masih sejak banjir terjadi,” ungkap salah seorang warga Taufik kepada media ini, Ahad (07/08).
Ia menuturkan, untuk mendapatkan air bersih terpaksa harus menampung menggunakan tandon dan beberapa alat penampungan lainnya.
Pasca perbaikan, saluran SPAM yang tadinya mengalami kerusakan dibeberapa titik telah berfungsi kembali, dan sudah masuk ke rumah warga yang berada di dusun lima.
“Warga dusun lima sebagian sudah dapat menggunakan air bersih, meskipun masih ada beberapa rumah belum menikmati keran beberapa pipa rusak,” jelasnya.
Ia berharap, pemerintah segera memperbaiki agar seluruh masyarakat terdampak, dapat menikmati dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Warga lainnya di Dusun empat, Amu, mengatakan, air bersih menjadi kebutuhan dasar warga, meskipun dirinya dan beberapa rumah lainnya tidak terdampak parah, tetapi seluruh jaringan pipa tidak berfungsi.
“Jadi kami sangat berharap air bersih itu, air kami dapatkan dari Tandon yang disiapkan dari sejumlah relawan dan pemerintah,” tuturnya.
Sekretaris PUPRP Parimo, Nyoman Adi, mengaku saat ini jaringan SPAM sudah berfungsi, pasca dilakukan penggantian beberapa pipa yang rusak akibat diterjang banjir bandang.
“Seluruh dusun baik dusun satu sampai lima, jaringan air melalui SPAM sudah masuk setelah beberapa perbaikan kemarin,” jelasnya.
Ia mengaku, beberapa hari lalu pihaknya menemukan dua pipa yang tertanam dalam tanah mengalami kerusakan, sehingga dari PUPRP melalui bidang SDA langsung memperbaiki pipa yang rusak.
Ia menuturkan, sebagian besar air bersih yang digunakan warga merupakan sambungan SPAM dari sumber air baku sungai Torue. Sehingga fokus perbaikan berada di bagian hulu.
Pihaknya juga, tengah melakukan inspeksi jaringan-jaringan distribusi air guna memastikan kesiapan penggunaanya bila pekerjaan perbaikan sudah selesai.
Ditambah, faktor cuaca dapat mempengaruhi kecepatan perbaikan infrastruktur jaringan SPAM, sebab beberapa hari terakhir hujan masih sering turun di bagian hulu sehingga menghambat pekerjaan.
“Tim bekerja tidak maksimal disebabkan faktor cuaca. Hujan lebat masih sering mengguyur bagain hulu, sehingga waktu kesempatan hanya sedikit, ditambah faktor keselamatan tim di lapangan,” jelasnya.
Ia menambahkan, dua dusun yang belum adanya air bersih seperti dusun dua dan tiga, pihaknya akan mengecek langsung di lokasi.
“Dusun dua airnya sudah masuk, hanya saja ada beberapa pipa warga mengalami kerusakan, tapi kami akan memeriksa langsung, agar air tersebut dapat dinikmati seluruh warga Torue yang terdampak banjir bandang,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin