PALU – Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Dr Sahran Raden menegaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya terus berkontribusi aktif membantu pemerintah daerah di Sulawesi Tengah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.
“Stunting merupakan masalah multidimensi yang memerlukan intervensi serius dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan tinggi,” kata Sahran Raden.
LPPM UIN Datokarama telah bekerja sama dengan berbagai pemerintah daerah di Sulawesi Tengah mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Salah satu fokus dari kerja sama tersebut yakni pencegahan dan penanganan stunting di daerah.
LPPM melalui Pusat Layanan Kesehatan UIN Datokarama, kata Sahran, belum lama ini melaksanakan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting di Desa Gio Timur, Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong.
“LPPM UIN Datokarama tidak akan berhenti. Kami terus mengoptimalkan peran Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui program pengabdian yang fokus pada isu kesehatan masyarakat, terutama pencegahan stunting. Ini adalah kontribusi nyata kami untuk menyiapkan generasi emas Sulawesi Tengah yang unggul,” ujar Dr Sahran.
Dalam konteks upaya pencegahan stunting, kata Sahran, LPPM menggandeng pemerintah untuk bersama-sama melaksanakan penyuluhan dan edukasi yaitu memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya nutrisi seimbang, pola makan yang baik, dan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
Kemudian, mendorong pembentukan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting dengan kegiatan rutin seperti pemantauan pertumbuhan balita, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, dan pemberian makanan tambahan bergizi untuk balita dan ibu hamil.
Di samping itu, LPPM bersama pemerintah memanfaatkan sumber daya lokal yaitu mendorong masyarakat desa menggunakan bahan pangan lokal yang kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, ikan, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga agar terhindar dari kurang gizi.
Berikutnya, melaksanakan peningkatan kapasitas kader kesehatan melalui pelatihan berkelanjutan, serta memberikan bantuan makanan tambahan bergizi yang cukup kalori dan nutrisi penting bagi balita dan ibu hamil, guna mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.***

