PALU – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu, Dr. Nasir Mangngasing, M.Si, menyoroti akan adanya persaingan sengit antarar tiga kandidat kuat dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah yang akan datang. Tiga kandidat tersebut adalah Anwar Hafid dan Reni Lamajido, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri (AKA) serta Rusdi Mastura. Menurutnya, ketiga calon ini merupakan putra-putri terbaik dari Sulawesi Tengah dan memiliki basis massa yang riil.
Rusdi Mastura, gubernur inkumben, disebut memiliki kekuatan politik yang signifikan di daerah tersebut. Namun, DR Nasir mengingatkan bahwa dinamika politik bisa berubah sewaktu-waktu.
“Politik tidak bisa dihitung seperti matematika,” ujar Ketua STIA Pembangunan Palu Dr. Nasir kepada media ini, ditemui di ruangannya, Sabtu (1/6).
Ia menekankan bahwa hasil Pilkada serentak ini akan menjadi tolak ukur penting bagi demokrasi di Indonesia.
Nasir juga menyoroti partisipasi masyarakat yang mulai jenuh dengan frekuensi Pilkada yang tinggi. Ia mencatat bahwa faktor kekuasaan, intervensi pusat, dan kekuatan uang sering kali mendominasi Pilkada, menggeser perhatian dari elektabilitas, moralitas, dan kapasitas kandidat.
Ketiga calon memiliki klaim kuat terhadap basis pendukung masing-masing. Anwar Hafid dan Reni Lamajido, Ahmad Ali dan AKA, serta Rusdi Mastura memiliki peluang yang hampir seimbang dalam persaingan ini. “Situasi Pilkada di Sulteng akan tegang,” ujar Dr. Nasir, memperkirakan bahwa ketiga kandidat ini akan terus berjuang keras hingga akhir.
Menurut DR Nasir, siapa yang akan mendapatkan dukungan partai menjadi faktor penentu dalam kontestasi ini.
“Untuk sementara ini saya lihat masih Rusdy Mastura yang kuat karena basisnya jelas di Donggala, Sigi, Parimo dan Kota Palu tetapi kalau di luar empat wilayah itu Rusdy Mastura harus mengambil pasangan paling tidak dari Banggai atau tetap berpasangan dengan wakil gubernur yang sekarang Ma’mun Amir, dengan begitu mereka bisa menjadi kuat,” ujarnya.
Pilkada di Sulawesi Tengah diprediksi akan berlangsung sengit dan menarik perhatian banyak pihak.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pertempuran politik di Sulawesi Tengah belum berakhir, dan masyarakat akan terus memantau perkembangan yang ada. “Yang menentukan adalah partainya,” tutup DR Nasir, menggambarkan ketidakpastian yang masih menyelimuti Pilkada serentak ini.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG