PARIMO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Mohammad Fadli, menyoroti pembayaran Jasa medik sebesar Rp 3 Miliar hingga kini belum terbayarkan oleh Dinas Kesehatan setempat.

“Pelayanan media di Rumah Sakit dan Puskesmas di Parimo tidak dibayarkan pada tahun 2021, sampai saya sudah mengkonfirmasi belum menerima klaim pembayaran bansos. Sementara ini sudah masuk bulan ke enam tahun 2022,” ucap Mohammad Fadli, Rabu, (30/06).

Anggota Banggar itu menegaskan,  hal itu disampaikannya karena masalah Jasa medik menyangkut hajat orang banyak,.

“Jasa medik ada dokter dan Bidan PTT. Akibat dampak tidak terbayarkan bansos tentunya akan menimbulkan kekacauan di Rumah Sakit,” katanya.

Terkait tidak terbayarkan bidan PTT  menurutnya menjadi persoalan lain.  Yang menjadi soal adalah setahun lamanya RS dan puskesmas melayani pasien dengan jaminan kesehatan daerah menggunakan bansos tidak terbayarkan.

Yang anehnya lagi menurut dia,  setelah dikonfirmasi direktur Rumah Sakit,  dana tersebut berada di rekening Dinkes Parimo dan sampai bulan keenam ini  belum juga ditransfer.

“Jadi ini yang kita konfirmasi, kenapa dana jasa medik tenaga kesehatan belum terbayarkan, disitu ada manusia, mereka butuh makan dan mereka memiliki pendapat dari situ,” tegasnya.

Ia menambahkan, seharusnya saat ini merupakan ranah partai politik dalam bentuk fraksi memberikan sikap dan kerja Banggar telah selesai, tidak perlu ada pertanyaan seperti ini.

“Karena ketidakhadiran Kadis kesehatan ketiga kalinya sebelumnya , saya menyerahkan sepenuhnya ke pimpinan apakah pertanyaan saya ditanggapi atau tidak,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin