PALU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu mendorong Pemerintah setempat menaikan status Asrama haji (Ashaj) Palu dari Pondok Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pantauan (ODP) menjadi Rumah Sakit (RS) alternatif Covid-19.
Pasalnya, RS Anutapura Palu yang menjadi RS rujukan mengalami over kapasitas.
“Jika Asrama Haji yang saat ini menjadi pondok perawatan OTG dan ODP akan dijadikan RS alternatif pasien covid, Pemkot harus menyediakan alat-alat medis perawatan pasien covid-19, hal itu penting agar bisa mengantisipasi terjadinya lonjakkan pasien covid di Palu,” ucap Ketua Komisi A DPRD Kota Palu, Mutmainah Corona, di Kantor DPRD Kota Palu, Senin (28/09).
Kata dia, Peningkatan jumlah pasien Covid-19 sejak September 2020 menjadi kekhawatiran semua pihak, termasuk DPRD Kota Palu.
Dia menjelaskan, sejak memasuki September 2020 sudah tercatat 64 orang positif untuk Kota Palu, dari hari ke hari peningkatan terus meningkat dan dikhawatirkan akan terus bertambah dibanding tiga bulan berjalan saat Covid-19 muncul.
“Kenaikkan kasus harus segera mungkin ditindaklanjuti dengan meningkatkan fasilitas perawatan untuk pasien positif. Pemkot harus bisa bergerak cepat sebelum kasus positif melonjak naik,” katanya.
Menurut dia, untuk RS rujukan di Kota Palu, yaiu RS Anutapura hanya bisa menampung pasien Covid-19 maksimal 10 orang, sedangkan saat ini semua RS rujukan over kapasitas. Sehingga dia mendorong agar Pemkot Palu segera menjadikan Ashaj sebagai RS alternatif Covid 19.
Selain itu, Mutmainah juga menganggap penting agar Pemkot juga bisa melengkapi masyarakat dengan adanya peta rawan Covid-19.
“Contohnya di kelurahan mana saja yang kasus positifnya tinggi, dan di daerah mana saja yang tingkat lansia atau orang mudah terpapar Covid-19 itu tinggal. Semua itu harus jelas dari Pemkot,” tegasnya. (YAMIN)