PALU – Di tengah pandemi Covid-19 di Kota Palu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palu tetap melaksanakan reses caturwulan II untuk menjaring aspirasi dari masyarakat.
Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, 35 anggota DPRD Palu mengisi reses dengan membagi-bagikan ribuan paket bahan pokok kepada warga, paket tersebut berisikan beras, gula pasir, minyak goreng dan susu.
“Bahan pokok ini ditujukan kepada warga yang kondisi ekonominya lemah atau yang terdampak langsung akibat wabah Corona,” ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD Palu, Astam Abdullah di sela-sela resesnya di Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi, Selasa (19/05).
Kata Astam, saat ini warga di daerah pemilihannya itu lebih membutuhkan bahan pokok ketimbang jamuan makan dan minum yang selalu disajikan tiap kali melaksanakan reses. Sehingga metode reses pada triwulan kedua tahun 2020 ini mengalami perubahan. Pengumpulan massa untuk membagikan bahan pokok tetap dilakukan, tetapi menerapkan physical distancing atau jaga jarak sambil menerima aspirasi warga.
“Dana yang digunakan tentunya dari dara reses DPRD, tetapi ada juga dari dana pribadi saya dan berbagai pihak yang mempercakan bantuannya saya salurkan kepada masyarakat,”ucapnya.
Ia berharap bantuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan warga terdampak COVID-19 selama beberapa hari ke depan.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Palu, Rizal di sela-sela pembagian ratusan paket sembako untuk warga dan pengungsi Kecamatan Palu Barat di Kelurahan Balaroa menyatakan jika dana pembelian sembako tersebut berasal dari anggaran DPRD Palu hasil pergeseran.
“Jadi anggaran makanan dan minuman (mamin) untuk reses yang ditujukan kepada warga kami geser atau alihkan untuk membeli sembako yang ditujukan kepada warga yang ekonominya lemah terutama yang terdampak COVID-19,” terangnya.
Ia menuturkan kebijakan pergeseran anggaran tersebut mendapat respon positif dan persetujuan seluruh anggota dewan.
“Jadi semua anggota dewan yang reses membagikan paket-paket sembako itu kepada warga di daerah pemilihannya,” tambahnya. (YAMIN)