DONGGALA – Banjir rob kembali menerjang wilayah pesisir Desa Towale,Kecamatan Banawa Tengah pada Rabu sore hingga malam (05/11).

Air laut merendam permukiman warga dengan ketinggian mencapai 30 sentimeter.

Anggota DPRD Donggala, Firdaus menyebut, banjir rob yang merendam wilayah pesisir Desa Towale, harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala.

Ia menilai perlunya langkah-langkah strategis untuk mitigasi banjir rob.

Anggota Fraksi PKB ini juga mendorong Pemkab Donggala untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah ini demi melindungi masyarakat pesisir dan mengurangi dampak buruk yang terus terjadi.

“Pemkab Donggala harus menunjukkan komitmen jangka panjang dalam melindungi warganya dari dampak banjir rob,” ujarnya kepada media ini, Jumat (07/11).

Menurut dia, banjir rob sebagai masalah serius yang memerlukan pendekatan komprehensif.

Firdaus menjelaskan, banjir rob di pesisir Towale biasanya terjadi karena peningkatan permukaan air laut selama musim hujan atau pasang tinggi.

Hal itu diperparah oleh faktor alam seperti gelombang tinggi, angin laut, dan perubahan iklim.

Ia pun menegaskan, agar Pempkab Donggala melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus memberikan informasi tentang jadwal pasang surut dan langkah-langkah evakuasi ke tempat aman saat banjir rob terjadi.

“Setiap tahun masyarakat pesisir seperti pesisir Towale dan Lembasada menjadi korban banjir rob. Ini bukan lagi sekadar peringatan, tapi kondisi darurat nyata yang harus ditangani secara serius dan sistematis,” tegasnya. ***