PALU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palu menggelar kegiatan pelatihan pembuatan pakan fermentasi untuk calon kelompok ternak yang akan mendapatkan bantuan di tahun 2025, di Kelurahan Layana Indah, Kamis (18/09).
Kepala DPKP Kota Palu, Asharrini Mastura, mengatakan, sektor peternakan merupakan bagian penting dalam pembangunan pertanian yang berkontribusi terhadap penyediaan pangan bergizi, peningkatan ekonomi masyarakat, serta pengentasan kemiskinan.
“Salah satu kunci keberhasilan usaha ternak adalah ketersediaan pakan yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Dengan demikian perlu melakukan pembuatan pakan fermentasi untuk cadangan pakan di musim paceklik,” ucap Asharrini.
Dia menyampaikan manfaat pakan fermentasi bagi ternak, baik dari sisi kualitas maupun efisiensi pemeliharaan ternak.
Kata dia, manfaat pakan fermentasi antara lain meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan palatabilitas (rasa dan aroma), efisiensi, meningkatkan produktivitas ternak, dan mengurangi limbah pertanian.
Dengan pelatihan ini, pihaknya ingin mendorong para peternak agar tidak hanya bergantung pada pakan alami bagi gembala yang lahannya semakin sempit, tetapi mampu memanfaatkan potensi lokal untuk memproduksi pakan sendiri.
“Dengan bahan baku yang tersedia di sekitar kita, seperti hijauan, limbah pertanian, dan hasil samping agroindustri, peternak dapat mengolah pakan bernutrisi dengan biaya yang lebih terjangkau,” ujarnya.
Asharrini menambahkan, pelatihan ini menjadi sangat penting karena pakan merupakan 70 persen dari biaya usaha ternak.
Dengan menguasai teknik pembuatan pakan, kata dia, maka peternak dapat menekan biaya produksi.
Selain itu, kata dia, ternak yang diberi pakan bergizi akan lebih sehat, produktif, dan bernilai jual tinggi.
“Dengan keterampilan membuat atau mengolah pakan sendiri, maka kelompok ternak akan lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada pasar,” jelasnya.
Ia berharap kepada seluruh peserta pelatihan, khususnya tujuh kelompok calon penerima bantuan, agar benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan baik, menyerap ilmu dari para narasumber, dan mengaplikasikan pengetahuan ini dalam usaha ternak sehari-hari.
“Dengan demikian, bantuan pemerintah yang telah diberikan akan memberikan manfaat nyata, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi kesejahteraan kelompok,” katanya.
Pengawas Bibit Ternak, Ahli Muda DPKP Kota Palu, Anang Budiarso, menambahkan, terdapat tujuh kelompok peternak yang mengikuti pelatihan, seperti peternak kambing, sapi dan kelompok domba.
“Bagi masyarakat Kota Palu terutama di daerah sekitar Layana ini, mungkin ada keperluan atau membutuhkan layanan/informasi tentang kesehatan ternak, bisa datang untuk konsultasi,” katanya.
Kata dia, jika terjadi kasus berat terkait kesehatan ternak yang tidak mampu diatasi, maka pihaknya akan merujuk untuk ditangani tenaga medis yang ada di Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kalau di provinsi kliniknya sudah lengkap. Sejauh ini kami hanya melayani pemberian vitamin dan melakukan vaksinasi. Pelayanan ringan yang sudah dianggarakan di APBD,” terangnya.