DPC: Yang Penting PAN Kota Palu Jangan Menang

oleh -
Konferensi pers sejumlah ketua DPC PAN Kota Palu. (FOTO: MAL/RIFAY)

PALU – Sejumlah ketua dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Palu, menyatakan akan mengundurkan diri dari partai tersebut, menyusul kekecewaan mereka terhadap sikap Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulteng, Ketua DPD PAN Kota Palu dan Wasekjen PAN.

DPC yang dimaksud, di antaranya adalah Ulujadi, Palu Utara, Palu Barat, Tatanga, dan Mantikulore.

Pekan ini, mereka akan datang ke KPU Kota Palu untuk menarik kembali KTA yang sudah disetorkan saat verifikasi parpol, beberapa waktu lalu.

“Wasekjend PAN dalam hal ini Pasha Ungu gagal sebagai wasekjend mengurus PAN di Sulteng, karena hanya mendengar beberapa orang elit partai. Tidak pernah mendengar suara-suara kader, bahkan orang-orang yang mendukungnya jadi wawali. Dia bahkan sempat mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada artinya kader-kader PAN kalau tidak ada wasekjend. Pernyataan yang sangat jumawa, mengeceawakan kami kader di bawah,” kata Ketua DPC PAN Kecamatan Ulujadi, Suryadi di hadapan wartawan, Senin (25/06).

BACA JUGA :  55 Anggota DPRD Sulteng 2024–2029 Resmi Bertugas, Satu Orang Dilantik dari Lapas

Dia juga mengungkapkan sejumlah alasan lainnya, yakni Tamsil selaku Plt Ketua DPD PAN Kota Palu pengganti Irvan DJ Nouk dan Anggota DPRD Abu Mulyadi dan Ratna Agan lebih mementingkan kepentingan pribadi dari partai, tidak mampu melantik ratusan kader ranting kelurahan yang sudah dibentuk.

“Ketua wilayah Oskar Paudi yang arogan dan punya tujuan memecah belah PAN Kota Palu. Ambisi pribadi, tidak pernah mengenal PAN Kota Palu dan hanya mengenal kader baru yang notabene pindahan partai lain. Sejak ketua wilayah, sudah tiga ketua DPD tidak ada salah dinonaktifkan,” bebernya.

Dia menambahkan, tim verifikasi caleg juga tidak akomodatif terhadap kader murni, sehingga sudah ada beberapa yang keluar partai.

BACA JUGA :  Cerdas Menyukuri Nikmat

“PAN Sulteng telah zalim terhadap kader yang berbuat seperti Irvan DJ Nouk yang dinonaktifkan tanpa mekanisme. Kegagalan-kegalan ini membuat kami kecewa kepada elit partai, dengan tidak mendukung mereka sebagai pengendali partai,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya telah bekerja keras mengantarkan partai sampai tahap verifikasi faktual, namun tidak pernah dianggap. Dari awal, kata dia, di PAN Kota Palu, tidak ada ranting yang benar ada, semua fiktif. Nanti di bawah kepemimpinan Irvan yang solid dengan ketua DPC dan ranting, barulah struktur PAN Kota Palu terbentu.

BACA JUGA :  Perindo akan Pecat Kader bila Tak Dukung BerAmal

“Olehnya kami akan tidak mendukung mereka-mereka yang telah merusak partai ini, termasuk ketua wilayah caleg DPR RI, caleg kota. Kami akan boikot, kami akan buka borok-borok para elit partai. Yang penting PAN Kota Palu jangan menang,” tegasnya.

Sementara Ketua DPC PAN Palu Utara, Irna Ponulele mengatakan, para elit PAN cuma tahu menyuruh tapi tidak pernah tahu kondisi di lapangan.

“Wasekjen hanya berat di elit partai, tapi tidak pernah melihat kami yang ada di bawah,” tandasnya. (YUSUF/RIFAY)