PALU – Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Palu menyatakan sikap untuk melaksanakan instruksi Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP), H. Muhaimin Iskandar.
Sekretaris DPC PKB Kota Palu, H. Nanang, di Palu, Rabu (30/12) mengaku, dalam pidato politik akhir tahun dalam rapat virtual, yang diikuti seluruh pengurus PKB se Indonesia, Selasa 29 Desember 2020 malam. Ketua umum DPP PKB, H. Muhaimin Iskandar mengintruksikan kepada seluruh jajaran pengurus, mulai dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan DPC untuk melaksanakan tujuh hal. Empat diantaranya, penyeragaman masa bhakti pengurus di seluruh tingkatan, kapasitas legalitas kepengurusan, layanan dan advokasi organisasi.
“Intruksi ini pasti kita laksanakan. Soal penyeragaman masa bhakti kepengurusan itu ranah DPP dan kami siap soal itu,” akunya.
Ditempat yang sama, Ketua DPC PKB Kota Palu, H. Alimuddin mengatakan, terkait dengan penyeragaman itu. Dirinya mengimbau kepada seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) untuk kembali membentuk pengurus di tingkat kelurahan.
“Kita bentuk kembali ranting, saya kira sudah terbentuk dan sudah terdaftar ternyata belum. Kita akan tugaskan ketua-ketua PAC di Kota Palu untuk kembali membentuk,” tegasnya.
Terlebih kata Alimuddin, pihaknya telah merencanakan dalam waktu dekat DPC PKB Kota Palu akan melaksanakan pengkaderan.
“Pengkaderan ini sangat penting, kita rekrut tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki kesamaan visi dan misi dengan partai kita untuk menjadi kader kita,” terangnya.
Dalam pidato politik ketua umum DPP PKB menyampaikan, Demokrasi Indonesia sebelumnya mengalami kondisi yang sulit, saat itulah tantangan konsolidasi demokrasi juga dirasakan oleh PKB. Tetapi PKB melihat persaingan politik dalam demokrasi adalah hal yang wajar.
“Tapi kita saksikan, Pileg dan Pilpres 2019 adalah perhelatan sungguh berat, yang penuh lika liku yang menampilkan pelbagai kecenderungan politik baru di luar yang kita bayangkan. Alhamdulillah 2020 tantangan itu berhasil kita lalui dengan baik,” ucap Muhaimin.
Muhaimin menambahkan, bahkan pada puncak Pileg dan Pilpres, pembentukan kabinet pemerintahan baru 2019-2024 adalah komposisi yang merupakan era demokrasi konsolidasi baru, dimana kekuatan yang bersaing dengan oposisi, menjadi bagian dari kekuatan pemerintahan di bawah pemerintahan presiden Jokowidodo.
Namun, menurut Muhaimin, ketika tuntas menyelesaikan konsolidasi demokrasi dengan baik, Indonesia menghadapi kenyataan pahit, yaitu masuknya pandemi Covid-19 di Indonesia awal Maret 2020. “Termasuk menjadi beban dari 7,8 miliar lebih manusia di seluruh muka bumi,” tandasnya. (YAMIN)