PALU – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Sosialisasi dan Pembentukan Forum Data Terpilah Gender dan Anak Tahun 2023. Kegiatan ini digelar di Jazz Hotel Palu, dari Senin hingga Selasa (15-16/5) hari ini.
Adapun jumlah peserta sebanyak 50 Orang, yang berasal dari beberapa OPD terkait dan Perwakilan DP3A Kota/Kabupaten se-Sulawesi Tengah.
Kabid Data dan Informasi Gender & Anak dari DP3A Sukarti mengatakan, pentingnya data terpilah gender dan anak dari data umum kependudukan di Sulteng.
Ia juga menjelaskan beberapa poin penting dari manfaat data terpilah gender dan anak diantaranya, yaitu untuk perencanaan program dan layanan yang lebih tepat sasaran. Pengambilan kebijakan pemerintah dan untuk melihat kesenjangan antara gender.
“Nah inilah pentingnya mengapa data terpilah itu sangat dibutuhkan karena dia membedakan seberapa jauh perbedaan kebutuhan kemudian hubungan di antara laki-laki dan perempuan demikian juga data jumlah anak,” ujar Sukarti.
Tidak hanya itu, Sukarti juga menyampaikan bahwa untuk memperoleh data terpilah gender dan anak ini dibutuhkan peran serta kontribusi dari tiap-tiap OPD yang menjadi produsen data sektoral di lingkup Sulawesi Tengah maupun Kota/Kabupaten.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan dua hari yang kita sudah laksanakan ini semua lembaga OPD baik instansi vertikal maupun lembaga yang mengurusi DP3A di daerah untuk bisa berkomitmen untuk bagaimana kemudian kita dapat menyediakan data itu satu data yang lengkap.” Ujar Kabid Data dan Informasi Gender & Anak dari DP3A Provinsi Sulteng Sukarti.
Selanjutnya, pada materi kedua yang dibawakan oleh Kepala BPS Sulawesi Tengah yang diwakili oleh I Nyoman Dwinda menjelaskan tentang proses pengolahan dan pengumpulan data terpilah gender yang akan menjadi bagian dari program Satu Data Indonesia.
“Terkait dengan kegiatan pengumpulan data ada beberapa metode yang bisa dilakukan tergantung kepentingannya yang pertama bisa dilakukan melalui kegiatan sensus, yang kedua melalui survei, yang ketiga melalui kompilasi produk administrasi, dan yang keempat cara lain misalnya Big data,” Kata I Nyoman Dwinda
Melalui satu data Indonesia, data terpilah gender dan anak akan lebih mudah di akses, serta memberikan pemahaman yang lebih baik untuk perencanaan kebijakan yang lebih efektif terkait dengan kesetaraan gender di Indonesia.
Reporter: Irma/***
Editor: Nanang

