Palu – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah mengambil tindakan untuk mengatasi masalah kekerasan seksual yang rentan terjadi pada anak di bawah umur di wilayah ini. Dalam upaya menekan kasus tersebut, DP3A Provinsi SulTeng melakukan sosialisasi di setiap sekolah SMA/SMK Kota Palu bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi SulTeng.
DP3A Provinsi SulTeng diwakili Kabid Data informasi Gender dan Anak, Sukarti Syamzaini mengatakan, bahwa misi mereka sangat relevan dengan misi satuan pendidikan dalam memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Terutama dalam era Kurikulum Merdeka yang menempatkan siswa sebagai posisi sentral untuk pelayanan pendidikan terbaik di sekolah. Perlindungan terhadap anak adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan, dan sekolah memiliki target untuk mencapai nol kasus kekerasan terhadap anak.
Ia mengatakan, anak-anak adalah aset bangsa dan negara, mereka adalah pewaris masa depan. Oleh karena itu, tidak boleh ada pengabaian terhadap fungsi dan peran mereka, sekecil apapun itu. Banyak kasus kekerasan yang terjadi menempatkan anak-anak dalam posisi rentan, baik dari teman sebaya maupun orang dewasa yang memiliki kekuatan fisik atau kekuasaan.
“Sekolah menjadi tempat yang rentan terhadap kekerasan, baik itu kekerasan fisik maupun nonfisik, jika tidak ada suasana yang kondusif di dalamnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak untuk memiliki kepedulian terhadap siswa sejak awal pembelajaran. Tanggung jawab pendidikan bukan hanya sekolah semata, tetapi juga melibatkan orang tua, masyarakat, dan dinas terkait,” ujar Sukarti saat memberikan pengarahan di SMA Negeri 4 Palu, Senin (10/7).
Menurutnya, Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Tidak perlu menunggu perintah dari atasan untuk berbuat kebaikan. Setiap orang diharapkan melakukan yang terbaik dalam mencegah dan mengatasi kekerasan seksual terhadap anak. Dengan sinergi antara DP3A Provinsi SulTeng, Dinas Pendidikan, dan sekolah, diharapkan kekerasan seksual pada anak di bawah umur dapat dikurangi secara efektif.
Masyarakat Palu dan seluruh warga Sulawesi Tengah diimbau untuk memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini demi melindungi dan memberikan masa depan yang aman bagi anak-anak di wilayah ini.
Reporter: IRMA/Editor: NANANG