PALU – Para dosen Universitas Alkhairaat (Unisa), tak henti-hentinya menorehkan prestasi gemilang di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Dua hari lalu, di salah satu hotel di Makassar, tiga dosen Unisa, yakni Dr. Ir. H. Kasman Jaya, Dr. Ahsan Mardjudo dan Dr. Arfan, tampil apik memaparkan hasil pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat mono, Tahun 2018.
Salah satunya, yakni Dr Kasman Jaya, bahkan terpilih menjadi salah satu peserta terbaik kategori poster terbaik pertama.
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) milik Kasman Jaya dan Hasmari Noer yang berjudul “Pemberdayaan Kelompok Petani Kakao melalui Penerapan Metode SLPHT di Desa Sibalago Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong” mampu meyakinkan pembahas, Prof. Darsono Sigit dari Direktorat Direktur Riset dan Pengabdian, Kemenristekdikti.
Menurut Kasman Jaya, hasil pengabdiannya telah mampu mengatasi beberapa persoalan yang dialami petani.
“Petani telah mampu mengatasi serangan OPT tanaman kakao di desanya, bersamaan dengan meningkatnya pemahaman mereka tentang rehabilitasi tanaman kakao yang sesuai dengan prinsip-prinsip PHT. Mereka juga sudah terampil dalam memperbanyak jamur trichoderma sp dan semut hitam serta pembuatan pupuk organik,” bebernya.
Dosen Unisa lainnya, Dr. Arfan, mengatakan, tujuan yang hendak dicapai dari seminar hasil pengabdian mono tahun ini adalah meningkatkan manfaat hasil-hasil pelaksnaan program pengabdian kepada masyarakat dan karya ilmiah.
Hal senada juga dikemukakan Dr. Ahsan Mardjudo. Menurutnya, forum itu menjadi wadah untuk saling bertukar informasi dan pengalaman, perluasaan wawasan, wirausaha serta pembinaan suasana ilmiah bagi para pelaksana program yang terlibat dalam seminar.
Pakar Kelautan dan Perikanan itu berharap, output pelaksnaan seminar hasil itu menjadi umpan balik dengan pihak industri dan koperasi sebagai masukan bagi peningkatan relevansi dan mutu program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan perguruan tinggi.
Adapun peserta yang hadir pada seminar tersebut sebanyak 178 orang dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di kawasan Timur Indonesia, seperti Sulawesi, Gorontalo, Maluku dan Papua yang terbagi dalam 8 kelompok. (IWANLAKI)