POSO – Kesadaran ekologis menjadi isu penting dalam pembangunan berkelanjutan, terutama di tengah krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang kian mengkhawatirkan.

Sebagai bentuk respons terhadap tantangan tersebut, CIDEP Poso berkolaborasi dengan simpul Green Youth Movement Poso, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Poso dan didukung WALHI Sulawesi Selatan, menggelar Dialog Civic Education yang bertajuk “Menumbuhkan Gerakan Green Youth Movement bagi Anak Muda Poso”, di Kampus STAI Poso, Jumat (25/7).

Kegiatan itu menghadirkan tiga narasumber utama, Budiman Maliki dari CIDEP Poso, Stevandi dari Green Youth Movement Poso serta Ketua STAI Poso, Dr. Ibrahim Ismail.

Dalam pemaparannya, Budiman Maliki menekankan pentingnya keterlibatan aktif generasi muda dalam isu-isu ekologis.

“Dialog ini sebagai upaya strategis kami untuk terus mendorong edukasi lingkungan yang berkeadilan dan humanis di kalangan mahasiswa. Kami berharap kegiatan serupa bisa menjangkau kampus-kampus lain di Poso,” ujarnya.

Senada dengan itu, Stevandi menambahkan bahwa gerakan lingkungan harus menjadi bagian integral dari kesadaran kewarganegaraan anak muda.

“Green Youth Movement hadir untuk membangun narasi perubahan, bahwa anak muda tidak hanya peduli, tetapi juga mampu menjadi penggerak utama dalam isu lingkungan,” katanya.

Sementara itu, Dr. Ibrahim Ismail, S.Ag,M.H.I mengapresiasi inisiatif ini sebagai bagian dari pendidikan kewargaan yang progresif.

“STAI Poso berkomitmen menjadikan kampus sebagai ruang pembelajaran sosial yang hidup, termasuk dalam mendorong mahasiswa memahami isu-isu ekologis sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual,” tukasnya.

Menurutnya, dialog ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Di tengah tantangan ekologis global, keterlibatan generasi muda lokal, utamanya mahasiswa STAI Poso menjadi harapan baru bagi kelestarian lingkungan di daerah,” tutup Ibrahim.