PALU – PT. Donggi Senoro Liquified Natural Gas (LNG) mengklaim bahwa emisi buangan dari cerobong asap perusahaan jauh lebih rendah dibandingkan dengan emisi dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) atau batu bara dalam menghasilkan tenaga listrik.
Dalam sesi sharing Festival Media 2 dengan tema “Aksi Media untuk Perubahan Iklim dan Energi Baru Terbarukan,” yang berlangsung di Taman GOR Palu, Jalan Moh. Hatta, Kota Palu, pada Ahad (10/12), Adhika Paramandana, Corporate Communication manager DSLNG, menyampaikan bahwa hasil NSO2 DSLG (emisi buangan) 40 hingga 50 persen lebih rendah daripada emisi dari pembakaran minyak bumi dalam turbin untuk menghasilkan tenaga listrik.
Adhika menjelaskan bahwa perusahaan secara aktif melakukan pengendalian lingkungan, pengelolaan limbah, dan upaya pencegahan emisi. Selain itu, mereka juga berkomitmen pada konservasi sumber daya alam (SDA) dan menggunakan teknologi untuk mengurangi emisi melalui penggunaan kembali energi yang dihasilkan selama proses produksi sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik.
“Kami melakukan penghematan konsumsi biogas sekitar 11.120 juta kaki kubik dan tercatat di Kementerian ESDM,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya mendukung dan menjaga kelestarian lingkungan, dengan mempertahankan lahan hijau yang luas di sekitar area kilang. “Ini komitmen kita, hanya memakai sedikit dari area kita, sisanya mempertahankan area hijau di sekeliling kita,” tambahnya.
Environment Officer DSLNG, Ridwan Alfarisi, menekankan bahwa pemanfaatan gas alam sebagai bahan bakar memiliki parameter pencemaran udara paling rendah dibandingkan dengan energi fosil lainnya. Kebersihan bahan bakar gas dianggap sebagai kunci untuk melakukan transisi energi yang lebih bersih.
PT. Donggi Senoro LNG mendapatkan penghargaan Subroto pada September 2023 untuk upayanya dalam memanfaatkan gas alam dan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan terus mengimplementasikan praktik-praktik ramah lingkungan, perusahaan berharap dapat menjadi bagian dari solusi untuk perubahan iklim dan mendukung transisi ke energi terbarukan.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG