DONGGALA – Wakil Bupati Donggala, Moh. Yasin, mengatakan, rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, pasti berdampak positif bagi Kabupaten Donggala, salah satunya bisa menjadi pemasok utama hasil tanaman pangan bagi masyarakat.
“Siapa tidak siap, sebagai salah satu kabupaten yang sejak lama sudah memiliki akses perdagangan ke Kalimantan, maka kita harus lebih meningkatkan produktivitas, terutama pertanian dan peternakan. Saat ini saja belum resmi ibu kota negara dipindahkan, sudah cukup besar pengiriman hasil pertanian ke Kalimantan Timur, apalagi di masa yang akan datang,” ungkap Yasin dalam acara Refleksi Setahun Pemerintahan Kabupaten Donggala, Kasman Lassa-Moh. Yasin, baru-baru ini.
Menurutnya, dari pertemuan dengan beberapa pedagang sapi yang melakukan pengiriman ternak ke Kalimantan dalam hal ini ke Kota Samarinda, Balikpapan dan Berau, dalam setahun mereka bisa mengirim sampai 500 ekor sapi. Dengan jumlah tersebut, pedagang bahkan sudah cukup kewalahan menyediakan sapi potong, sementara permintaan di pasaran mencapai 800 ekor dalam setahun.
Untuk mengantisipasi hal itu, maka ke depan Pemkab Donggala mendorong para petani untuk meningkatkan produksi tanaman terutama padi sawah. Sebab selama ini dari hasil pertanian Kabupaten Donggala tidak semua dipasarkan ke luar daerah, melainkan lebih banyak ke Kota Palu.
“Sebab bila permintaan dari luar diprioritaskan, maka masyarakat di Donggala sendiri yang akan kekurangan. Cuma saja yang sangat ironis dalam pengemasan produksi beras belum ditangani secara baik. Pedagang membeli beras dari petani berkisaran delapan ribu per liter, kemudian setelah dilakukan pembersihan dapat dipasarkan menjadi sepuluh hingga dua belas ribu,” kata Yasin.
Sayangnya, kata dia, yang melakukan bukan pedagang dari Kabupaten Donggala, melainkan masih dari luar.
“Mengantisipasi ke depan dengan besarnya permintaan dari Kalimantan, diharapkan para petani di Donggala lebih menjaga kualitas hasil panen agar harganya bisa bersaing di pasaranan,” tutupnya. (JAMRIN AB)